Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Eks duo Ratu, Pinkan Mambo, sangat bangga dengan perjuangannya bertahan hidup.
Pernah berada di masa sulit, Pinkan Mambo sudah melakukan berbagai macam upaya seperti jualan pisang goreng.
"Bangga ngelihat perjuangan aku walaupun memang nangis darah sih."
"Tapi bangga melihat aku yang sudah sukses, maksudnya bangga kok aku bisa kuat melewati semua itu," ungkap Pinkan Mambo saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (14/9/2020).
Rela memiliki banyak utang, Pinkan harus banting tulang dan putar otak untuk bisa tetap makan.
"Nah dengan perjuangan ini gak langsung kuat. Ngelewatin suka duka dan susah, susah banget bertahun-tahun," ungkapnya.
Sudah melalui berbagai upaya, Pinkan pun menilai bahwa dirinya bisa keluar dari kesusahan karena mukjizat dari tuhan.
"Tapi semua itu, kalau boleh aku sharing, semua itu bukan karena aku hebat, bukan. Semua itu karena mukjizat, itu karena ada keajaiban aja terjadi di hidup ku," tutur Pinkan Mambo.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pinkan Mambo sempat merasakan masa-masa sulit akibat himpitan ekonomi.
Akibatnya, Pinkan nyaris tak bisa melunasi utang hingga debt collector pun datang menagih ke tempat tinggalnya.
"Sampai debt collector datang ke rumah, ke satpam gitu," ujar Pinkan saat Grid.ID jumpai di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020).
"Aku stres banget udah kayak mau mati rasanya kalau dikejar-kejar debt collector itu, paling ngeri banget udah mukanya serem-serem," sambungnya.
Diakui Pinkan, awalnya ia tak berani menemui penagih utang yang menurutnya menyeramkan itu.
Hanya saja, mau tidak mau akhirnya pelantun 'Kekasih Yang Tak Dianggap' ini memberanikan diri.
"Tadinya aku gak berani ketemu, takut banget. Habis itu akhirnya aku memberanikan diri untuk ketemu. Aku ketemu ih serem banget," ujar Pinkan lagi.
Saat bertemu dengan sang penagih utang, penyanyi 39 tahun ini mengaku pikirannya melayang-layang.
Baca Juga: Sempat Sepi Tawaran Nyanyi, Pinkan Mambo Tak Mau Minta Job pada Maia Estianty
Ya, akibat utang yang melilitnya itu, Pinkan mengaku panik lantaran sangat takut dipenjara.
"Abis itu aku ketemu, aduh gua udah kebayang tuh, gue takutnya tuh dipenjara, pikirannya kan kalau kita ketemu tukang nagih utang kita pikirannya udah ke mana."
"Gue udah ketakutan mau dipenjara atau di apa, nanti gua gak ketemu anak gue lagi, pokoknya pikiran gue udah ke mana-mana," tandas Pinkan.
(*)