Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sejak awal tahun 2020, kasus non bencana alam pandemi covid-19 di Indonesia belum juga mereda dan menghilang.
Tak hanya di Indonesia, namun kasus pandemi covid-19 ini juga terjadi di berbagai negara di dunia.
Tak tahu akan berlangsung sampai kapan, yang pasti menjaga kebersihan dan kesehatan adalah kunci utama.
Menerapkan protokol kesehatan, mengurangi bepergian serta menghindari kerumunan sampai kini masih menjadi hal yang lebih baik diterapkan.
Ya, demi menghindari penularan covid-19 dan meringankan pekerja medis.
Pasalnya, sejak pandemi covid-19 ini berlangsung, para petugas medis selalu bekerja keras untuk menjadi garda terdepan dalam menangani kasus ini.
Bahkan tak sedikit petugas medis harus gugur akibat tertular virus covid-19 ini.
Seolah tak mau ketinggalan dalam memberi semangat dan dukungan untuk pekerja medis, baru-baru ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut menunjukkan kepeduliannya.
Berkunjung ke rumah sakit yang berada di kawasan Depok dan Bandung, Ridwan Kamil kembali menjadi sorotan publik.
Mengacungkan jarinya dengan membentuk tanda love ala drama Korea, potret Ridwan Kamil terpampang nyata di akun Instagram miliknya.
Melansir informasi dari Instagramnya pada Rabu (16/9/2020), pria yang akrab disapa Kang Emil itu membagikan aktivitasnya itu.
"MENYEMANGATI TENAGA KESEHATAN dan inspeksi rumah sakit di Depok dan Bandung," ujarnya.
Selain memberikan dukungan, Kang Emil mengaku tengah mempersiapkan rencana untuk mendukung adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dalam rangka persiapan mendukung PSBB ketat DKI yang harus sama-sama kita sukseskan," ujarnya.
Ya, kini DKI jakarta harus menerapkan PSBB kembali akibat penularan covid-19 yang kian memburuk.
Meskipun demikian, orang nomor satu di Jawa Barat itu mengaku PSBB sementara waktu hanya akan diberlakukan untuk wilayah DKI Jakarta.
Sementara di Jawa Barat tidak memberlakukan PSBB, namun PSBM.
"khususnya wilayah Bodebek melalui PSBM (mikro). Skenario A, B dan C disiapkan jika kapasitas rumah sakit mulai penuh," ujarnya.
"Tingkat kematian Jabar rendah di 2,1%. Namun tingkat kesembuhan masih belum memuaskan di 53%," pungkasnya.
(*)