Studi itu memperkuat aturan dua meter, terlepas dari batasan akurasi studi awal ini dan cenderung mengelompokkan tetesan ekspirasi menjadi dua kategori, yakni besar dan kecil.
Para ilmuwan mengira tetesan besar akan jatuh dengan cepat ke tanah dan tetesan kecil akan menguap sebelum mereka terbang jauh, kecuali jika didorong oleh aliran udara lain.
Namun, Jesse Capecelatro, PhD, asisten profesor teknik mesin di Universitas Michigan di Ann Arbor, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut mengatakan bahwa dalam 90 tahun terakhir, kita sudah belajar banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika kita bicara, batuk atau bersin.
Menurutnya, banyak faktor yang dapat memengaruhi seberapa jauh tetesan dapat menyebar.
Jika kelembapan udara rendah, tetesan besar bisa menyusut dan bertahan lebih lama di udara.
Angin di luar atau ventilasi di dalam juga bisa membawa tetesan tersebut semakin jauh.
Gagasannya ada garis keliling setinggi dua meter dan jika kita berada satu inci saja melebihi garis itu maka kita enggak aman, dan ini enggak masuk akal.
Sampai Empat Meter
Dalam sebuah tinjauan sistematis terbaru, 8 dari 10 penelitian menemukan bahwa tetesan ekspirasi dapat melakukan perjalanan lebih dari dua meter dari orang yang terinfeksi, bahkan dalam beberapa kasus hingga delapan kaki.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan jarak penularan virus bisa mencapai hampir empat meter.