Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Sejumlah seleb Hollywood termasuk Kim Kardashian memutuskan untuk membekukan akun media sosial mereka.
Kim Kardashian bersama beberapa artis Hollywood tidak akan aktif di media sosial selama 24 jam, mulai dari Rabu (16/9/2020).
Aksi hiatus dari media sosial ini sebagai bentuk dukungan seleb Hollywood untuk melawan komentar kebencian dan disinformasi.
Mengutip Today Online, Kamis (17/9/2020), sejumlah bintang ternama yang ikut dalam aksi protes ini di antaranya Leonardo DiCaprio, Sacha Baron Cohen, dan Katy Perry.
Kim Kardashian dan Michael B. Jordan juga turut bergabung dalam gerakan pembekuan media sosial.
Aksi pembekuan media sosial ini digagas oleh sebuah koalisi di Facebook yang bernama Stop Hate for Profit.
"Aku tidak bisa duduk diam sementara platform ini terus memungkinkan penyebaran kebencian, propaganda, dan informasi yang salah."
"Yang dibuat oleh kelompok-kelompok untuk menyebarkan perpecahan dan memisahkan Amerika," kata Kim Kardashian di Instagram.
Aktris Kerry Washington, yang dikenal sebagai bintang serial drama Scandal juga menyatakan dukungannya.
"Serahkan pada Facebook dan platform sosial lainnya untuk menghentikan amplifikasi kebencian dan perusakan demokrasi," tulis Kerry Washington.
Tak hanya dari kalangan selebritis, para aktivis, pemerintah, dan perusahaan juga turut mendesak Facebook untuk segera mengatasi komentar jahat, dan diskriminasi.
Kepala eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg dilaporkan telah bertemu dengan perwakilan koalisi Stop Hate for Profit pada Juli lalu.
Akan tetapi, mereka tetap bertekad memboikot iklan di Facebook karena media sosial itu dinilai telah gagal menangani konten kebencian.
Sejauh ini, Facebook sendiri telah berupaya untuk menghapus akun yang terkait dengan kelompok ekstremis menjelang pemilihan Presiden AS pada 3 November 2020.
Sebelumnya diketahui, Facebook telah mendapatkan kritikan tajam karena penanganannya terhadap pemilihan presiden 2016.
Pada tahun itu, Facebook dinilai gagal membatasi disinformasi dari operator Rusia yang menyebarkan teori konspirasi, dan mencegah pemberian suara. (*)