"Hal ini bukan hanya untuk keselamatan para tenaga kesehatan, namun juga keselamatan diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar," ucap Adib.
Dia mengingatkan, pandemi Covid-19 ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat.
"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia, yang mana akan berdampak semakin buruk pada ekonomi dan kesehatan negara kita," jelas Adib.
Sementara itu, menurut Eka Ginanjar, selaku Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi PB IDI, menyebut jumlah kematian masyarakat dan tenaga kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia.
Ia mengatakan, melalui disiplin penerapkan protokol kesehatan dan perilaku 3M yaitu selalu Mengenakan Masker, Menjaga Jarak, dan rajin Mencuci Tangan dengan benar, maka tingkat penularan dan kematian di semua lapisan dapat ditekan sebagaimana halnya di negara lain.
Selain itu, studi ilmiah yang dipublikasikan di The Lancet juga menyebutkan bahwa penggunaan alat pelindung diri dalam protokol kesehatan sangat membantu mencegah penularan.
"Kasus penularan yang terkontrol di masyarakat akan mengakibatkan kolapsnya sistem kesehatan yang ditandai dengan tingginya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan sulitnya mencari tempat perawatan," ujarnya seperti dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Jumat (18/9/2020).
Dari 117 kematian dokter di Indonesia, terdiri atas 53 dokter spesialis, 62 orang dokter umum, dan 2 orang dokter residen.
Berikut sebaran wilayah kematian dokter di Indonesia menurut PB IDI: