Find Us On Social Media :

Gara-gara Masyarakat Menyepelekan Protokol Kesehatan, Keberadaan Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, IDI: Siap-siap Indonesia akan Jadi Episentrum Dunia

By Devi Agustiana, Jumat, 18 September 2020 | 13:00 WIB

Ilustrasi tenaga medis.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Keberadaan Covid-19 memang tak bisa dianggap sepele.

Meskipun sudah lebih dari setengah tahun berjuang melawan virus ini, protokol kesehatan jangan diabaikan sedikit pun.

Tenaga medis kian banyak berguguran saat menyelamatkan ribuan nyawa melawan virus ini.

Baca Juga: Sudah Terapkan Protokol Kesehatan Namun Masih Terpapar Covid-19 sebagai Pasien OTG, Sekda Kota Padang Bagikan Tips Kesembuhan: Caranya Bagi Saya ya Makan yang Enak-enak!

Mengutip laman Kompas.com, menurut Ketua Umum Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan, jumlah kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat Covid-19 semakin meningkat tajam.

"Angka kematian dokter yang semakin cepat dan tajam ini menunjukkan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers Tim Mitigasi IDI, Jumat (18/9/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI hingga 17 September 2020, pukul 14.00 WIB, ada tambahan dua dokter yang meninggal dunia.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan di Tengah Pandemi, Kecantikan Yuni Shara Saat Gelendotan Manja di Tubuh Putranya Bikin Salfok Netizen: Teduh Banget Lihatnya

"Sehingga saat ini total 117 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19," ujar Adib.

Ia pun menyampaikan bahwa Tim Mitigasi IDI mewakili seluruh tenaga kesehatan di Indonesia memahami bahwa ada kebutuhan ekonomi yang juga perlu diperhatikan.

Namun, IDI meminta masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas keseharian.

Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Geger Netizen Lantaran Tak Indahkan Protokol Kesehatan Selama Pandemi Corona, Ria Ricis Sengaja Beri Jilatan Pada Duren dan Paksa Temannya Makan!

"Hal ini bukan hanya untuk keselamatan para tenaga kesehatan, namun juga keselamatan diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar," ucap Adib.

Dia mengingatkan, pandemi Covid-19 ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat.

"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia, yang mana akan berdampak semakin buruk pada ekonomi dan kesehatan negara kita," jelas Adib.

Baca Juga: Upacara Misa Pelepasan jakob Oetama Digelar Terbatas dengan Protokol Kesehatan Ketat, Ibadah berlangsung Khidmat untuk Hormati Sang Pendiri Kompas Gramedia

Sementara itu, menurut Eka Ginanjar, selaku Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi PB IDI, menyebut jumlah kematian masyarakat dan tenaga kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia.

Ia mengatakan, melalui disiplin penerapkan protokol kesehatan dan perilaku 3M yaitu selalu Mengenakan Masker, Menjaga Jarak, dan rajin Mencuci Tangan dengan benar, maka tingkat penularan dan kematian di semua lapisan dapat ditekan sebagaimana halnya di negara lain.

Selain itu, studi ilmiah yang dipublikasikan di The Lancet juga menyebutkan bahwa penggunaan alat pelindung diri dalam protokol kesehatan sangat membantu mencegah penularan.

Baca Juga: Berusaha Selalu Patuhi Protokol Kesehatan karena Tengah Hamil Tua, Ibu Guru Ini Kehilangan Nyawa karena Kejutan dari Rekannya

"Kasus penularan yang terkontrol di masyarakat akan mengakibatkan kolapsnya sistem kesehatan yang ditandai dengan tingginya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan sulitnya mencari tempat perawatan," ujarnya seperti dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, Jumat (18/9/2020).

Dari 117 kematian dokter di Indonesia, terdiri atas 53 dokter spesialis, 62 orang dokter umum, dan 2 orang dokter residen.

Berikut sebaran wilayah kematian dokter di Indonesia menurut PB IDI:

Baca Juga: Jaga Stok Darah di Rumah Sakit Selama Pandemi, PMI Beserta 8 Komunitas Perempuan Gelar Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia dengan Protokol Kesehatan yang Ketat

· Banten 1 dokter

· NTB 1 dokter

· Papua Barat 1 dokter

· Aceh 2 dokter

Baca Juga: Tertangkap Basah Ngobrol Tanpa Masker, Anggota Polisi Dihukum Push Up 50 Kali Lantaran Tidak Menerapkan Protokol Kesehatan dan Tak Memberi Contoh Baik!

· DIY 2 dokter

· Kepulauan Riau 2 dokter

· Kalimantan Timur 3 dokter

· Sumatera Selatan 4 dokter

· Kalimantan Selatan 4 dokter

Baca Juga: Usia Si Jabang Bayi Memasuki Bulan ke-3, Indra Brasco dan Mona Ratuliu Sangat Sadar Protokol Kesehatan

· Bali 4 dokter

· Sulawesi Selatan 6 dokter

· Jawa Tengah 8 dokter

· Jawa Barat 11 dokter

Baca Juga: Sebut Masyarakat Kembali Khawatir dengan Penyebaran Covid-19, Presiden Joko Widodo Minta Protokol Kesehatan Kembali Dikampanyekan dengan Benar!

· DKI Jakarta 16 dokter

· Sumatera Utara 21 dokter

· Jawa Timur 30 dokter

(*)