Kemudian keduanya meninggalkan Apartemen Kalibata City, Sabtu (12/9/2020) untuk memindahkan jasad pelaku.
Jasad korban akhirnya dibuang dan ditemukan warga pada Rabu (16/9/2020) malam.
Usut punya usut, sebelum meninggal dunia korban rupanya sempat berkomunikasi dengan ibunya, Sulistyani.
Korban diketahui memiliki keinginan untuk segera memberangkatkan ayah ibunya umrah.
Hal ini dituturkan ulang keponakannya, Aden Putera Ichlasun Amal.
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om RHW bilang, pokoknya ibu harus segera umrah biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata Aden di rumah duka, menirukan percakapan RHW dengan ibunya.
Lebih lanjut melansir informasi dari WartaKota.com, motif dari pembunuhan sadis dan tindak mutilasi ini bertujuan untuk menguasai harta korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan uang Rp 97 juta yang diambil kedua pelaku dari rekening ATM korban, di antaranya dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total seberat 26 gram.
"Selain beli emas Antam, juga dibelikan motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgari, satu emas cartier, dan satu Ipod," kata Nana dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Selain itu, kata dia pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT.
(*)