Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kisah tragis baru-baru ini menimpa seorang Manager HRD di Kalibata, Jakarta Selatan.
Ya, pria bernama Rinaldi Harley Wismanu ini diketahui bekerja di PT Loyal Obayashi sebagai Manager HRD.
Namun sayang, kisahnya harus berakhir nestapa setelah mengenal seorang wanita melalui aplikasi Tinder.
Tanpa disadari, korban rupanya telah diincar oleh pasangan kekasih bernama Laeli (26) dan Fajri (24).
Selain tewas secara tragis di tangan Laeli dan Fajri, korban rupanya memiliki cita-cita yang begitu mulia.
Berniat memberangkatkan kedua orang tuanya umroh, Rinaldi justru harus menguburkan impiannya itu bersama jasadnya yang termutilasi.
Melansir informasi dari TribunJakarta.com pada Jumat (18/9/2020), Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana menemukan jasad Rinaldi di sebuah Apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020).
Rinaldi dikabarkan tewas setelah masuk ke dalam perangkap pasangan kekasih Laeli dan Fajri yang ingin menguasai hartanya.
Mulanya korban dan pelaku Laeli memiliki hubungan yang cukup intens setelah saling mengenal melalui Tinder satu tahun lalu.
Sebelum tewas, Laeli dikabarkan mengajak korban bertemu di sebuah Apartemen di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Dengan niat pinjam uang, Laeli rupanya menjebak korban dengan akal yang cukup licik.
Menyewa sebuah kamar di Apartemen selama 3 hari, pelaku menjebak korban untuk masuk perangkapnya.
Ya, sebelum korban masuk, Laeli telah memasukkan sang kekasih, Fajri ke dalam apartemen.
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF (Fajri) sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, pada Kamis (17/9/2020).
Berhasil menggaet korban untuk berhubungan badan, Rinaldi akhirnya tewas secara nahas.
Pasalnya, Fajri yang telah bersembunyi di kamar mandi, akhirnya memukulkan batu bata di bagian kepala Rinaldi hingga tewas.
Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menjadi 11 bagian menggunakan gergaji dan sebilah golok.
Setelahnya, potongan tubuh korban dimasukan ke dalam koper dan ransel.
Kemudian keduanya meninggalkan Apartemen Kalibata City, Sabtu (12/9/2020) untuk memindahkan jasad pelaku.
Jasad korban akhirnya dibuang dan ditemukan warga pada Rabu (16/9/2020) malam.
Usut punya usut, sebelum meninggal dunia korban rupanya sempat berkomunikasi dengan ibunya, Sulistyani.
Korban diketahui memiliki keinginan untuk segera memberangkatkan ayah ibunya umrah.
Hal ini dituturkan ulang keponakannya, Aden Putera Ichlasun Amal.
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om RHW bilang, pokoknya ibu harus segera umrah biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata Aden di rumah duka, menirukan percakapan RHW dengan ibunya.
Lebih lanjut melansir informasi dari WartaKota.com, motif dari pembunuhan sadis dan tindak mutilasi ini bertujuan untuk menguasai harta korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan uang Rp 97 juta yang diambil kedua pelaku dari rekening ATM korban, di antaranya dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total seberat 26 gram.
"Selain beli emas Antam, juga dibelikan motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgari, satu emas cartier, dan satu Ipod," kata Nana dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Selain itu, kata dia pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT.
(*)