Find Us On Social Media :

From Hobby To Be Happy, Ternyata Begini Peran PNM Terhadap Pelaku UMKM di Masa Pandemi Virus Corona

By Menda Clara Florencia, Sabtu, 19 September 2020 | 08:15 WIB

Ilustrasi - China pamerkan vaksin untuk virus corona (Covid-19).

Harian KOMPAS bersama Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, Arief Mulyadi, mengatakan para pelaku bisnis harus memiliki sinergi, sehingga membantu percepatan usaha mereka.

Baca Juga: Perkenalkan Aplikasi GrabMerchant, Grab Siap Dorong Transformasi Digital dan Geliat UMKM di Era New Normal, Simak Fitur Canggihnya!

PNM turut memodali pelaku usaha UMKM yang disebut memiliki survival yang tinggi.

"Awal pandemi, mereka nasabah kami sangat terpukul, dan dampaknya juga kepada kami sebagai perusahaan tentunya,"

"Awal pandemi, 60 sampai 70 persen nasabah kami terdampak pandemi, karena mereka dalam melakukan usahanya lebih banyak mengikuti kegiatan sosial ekonomi di lingkungannya," kata Arief Mulyadi melalui Live Instagram @hariankompas, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Mudah dan Aman! Kini Grab Luncurkan Grab Merchant App untuk Dukung UMKM Indonesia

Arief mengatakan hal tersebut tidak bisa dihindari, bahkan lembaga keuangan pasti terdampak.

Pihak PNM mengatakan memberikan relaksasi kepada nasabahnya sebesar 59 persen atau sekitar 6,5 juta nasabah.

"Sumber dana kami untuk memberi pembiayaan kepada mereka adalah selain dukungan pemerintah dalam bentuk pinjaman sekitar 10 sampai 11 persen, 67 persen dari pasar modal, sisanya sekitar 20 persen dari perbankan," tutur Arief lagi.

Baca Juga: Berbagi Rezeki Bersama Blibli dengan Belanja Produk UMKM Asli Indonesia dalam Program #BanggaBuatanIndonesia!

PNM juga melakukan upaya agar nasabah yang menjadi tulang punggung perekonomian kelas bawah tetap bertahan dan berjalan.

"Baca situasi, lakukan improvment, memberikan pencerahan, terutama soft skill yang kita lakukan, tetap jaga spirit mereka untuk tetap optimis," sambungnya.

Arief menjada agar pelaku ekonomi kelas bawah tidak putus asa setelah terdampak pandemi Covid-19.

"Biasanya masyarakat bawah kalau sudah terdampak, putus asanya lebih tinggi, udah deh engga ada harapan," jelasnya.

(*)