Find Us On Social Media :

Bukan Spesialis Pembunuhan Tapi Aksinya Dinilai Sadis, Pakar Psikologi Forensik Soroti Emosi Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata

By None, Sabtu, 19 September 2020 | 15:43 WIB

Tersangka pembunuhan mutilasi di apartemen Kalibata City.

Sebab di HP korban, tambah Calvijn ada berbagai catatan password untuk mengambil uang di rekening dan kartu kredit korban.

"Fakta baru ketiga adalah bahwa sebelum DAF memutilasi jenasah korban, dia belajar memutilasi dengan melihat atau melalui media sosial YouTube. Sebab rencana awal mereka tidak melakukan ini. Tapi mereka kebingungan mencari cara agar korban dibawa keluar TKP, jadi dimutilasi," katanya.

Fakta keempat kata Calvijn, adalah bahwa jenasah korban sudah lima hari di dalam kamar apartemen Pasar Baru Mansion, sejak korban dibunuh 9 September.

"Tiga hari, mulai tanggal 9 sampai 11 September, jenasah dibiarkan begitu saja di kamar mandi apartemen. Lalu dua hari berikutnya pada 12 dan 13 September, dilakukan mutilasi atas jenasah korban," katanya.

"Fakta kelima, terungkap bahwa setelah dimutilasi, ada dua tahap pengiriman jenasah mutilasi, ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dengan dua koper dan satu ransel. Koper pertama dan satu ransel adalah milik pelaku. Sementara satu koper lagi dibeli pelaku untuk membawa potongan jenasah korban yang tersisa karena tidak muat di koper dan ransel sebelumnya," katanya.

Baca Juga: Serba Mewah Dilengkapi Lift, Intip Hunian Mewah Milik 'Mimin' Tukang Ojek Pengkolan yang Ditaksir Nilainya Mencapa Rp5M

Sementara fakta ke enam atau yang terakhir, kata Calvijn, bahwa saat penangkapan kedua pelaku oleh polisi pada 16 September sore, di rumah kontrakan mereka di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok, diketahui kedua pelaku sudah merencanakan dan mengubur jenasah mutilasi korban di belakang rumah kontrakan mereka pada 17 September.

"Dari semua rangkaian ini terlihat begitu rapi, dan dipersiapkan secara matang, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pembersihan lokasi," katanya.