Apa sih yang dilihat pada sosial media pelamar kerja?
Miracle Sitompul mendefinisikan personal branding sebagai sesuatu yang membedakan kita dari orang lain.
Menurutnya, kalau seseorang itu enggak punya personal branding yang dibangun, orang lain enggak bisa melihat sesuatu dalam diri kita.
Kemudian Deddy Mahyarto menambahkan jika sosial media bisa menjadi tambahan informasi untuk HRD tentang pelamar di perusahaannya.
"Kita melihat apakah perilaku atau postingan-postingan dari kandidat itu masih memenuhi standar norma atau tidak. Kalau tidak terlalu melenceng atau melanggar norma atau etika sih itu tidak akan menjadi masalah," kata Deddy Mahyarto.
Baca Juga: Telah Dibuka, Pendaftaran StyloBebs Batch 2 Virtual Hunt by Stylo Indonesia
Deddy Mahyarto juga menambahkan kalau apa yang ditampilkan di sosial media oleh kandidat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sudah otomatis bakal matching dengan perusahaan tersebut.
Apa sih yang harus ada di bio sosial media?
"Apa yang kita taruh di bio adalah apa yang orang lain pengin lihat di kita. Misalnya aku mau nunjukin diri aku seorang tutor di bidang edukasi dan konten kreator, aku enggak mau nunjukkin diri aku sebagai anak FKG.
Jadi, aku enggak perlu menulis 'FKG UI' di bio Instagram, tapi cukup 'teacher' atau 'konten kreator' atau link YouTube aku yang membahas tentang edukasi. Segmentasi lebih spesifik, jangan pasarnya kemana-mana," kata Miracle.
Sosial media juga sebaiknya enggak terlalu berbeda dengan diri kita sehari-hari.