Grid.ID - Personal branding bisa menjadi salah satu hal penting yang akan mendapat perhatian dari para HR.
Personal branding ini biasanya paling gampang dilihat lewat sosial media yang dimiliki, kayak Instagram, Facebook, Twitter, atau yang formal adalah LinkedIn.
Bekerja sama dengan ILO, International Labour Organization, CewekBanget.id dan HAI mengupas tuntas soal personal branding nih, khususnya buat kalian yang sedang mencari kerja.
Dengan tema Reconnect Brave: Personal Branding in Social Media bareng Head of Human Capital and General Administration, Deddy Mahyarto Kresnoputro dan konten kreator muda Miracle Sitompul, yuk simak apa aja sih tentang personal branding yang harus disiapkan?
Apa sih yang dilihat pada sosial media pelamar kerja?
Miracle Sitompul mendefinisikan personal branding sebagai sesuatu yang membedakan kita dari orang lain.
Menurutnya, kalau seseorang itu enggak punya personal branding yang dibangun, orang lain enggak bisa melihat sesuatu dalam diri kita.
Kemudian Deddy Mahyarto menambahkan jika sosial media bisa menjadi tambahan informasi untuk HRD tentang pelamar di perusahaannya.
"Kita melihat apakah perilaku atau postingan-postingan dari kandidat itu masih memenuhi standar norma atau tidak. Kalau tidak terlalu melenceng atau melanggar norma atau etika sih itu tidak akan menjadi masalah," kata Deddy Mahyarto.
Baca Juga: Telah Dibuka, Pendaftaran StyloBebs Batch 2 Virtual Hunt by Stylo Indonesia
Deddy Mahyarto juga menambahkan kalau apa yang ditampilkan di sosial media oleh kandidat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sudah otomatis bakal matching dengan perusahaan tersebut.
Apa sih yang harus ada di bio sosial media?
"Apa yang kita taruh di bio adalah apa yang orang lain pengin lihat di kita. Misalnya aku mau nunjukin diri aku seorang tutor di bidang edukasi dan konten kreator, aku enggak mau nunjukkin diri aku sebagai anak FKG.
Jadi, aku enggak perlu menulis 'FKG UI' di bio Instagram, tapi cukup 'teacher' atau 'konten kreator' atau link YouTube aku yang membahas tentang edukasi. Segmentasi lebih spesifik, jangan pasarnya kemana-mana," kata Miracle.
Sosial media juga sebaiknya enggak terlalu berbeda dengan diri kita sehari-hari.
Tips personal branding yang langsung menarik untuk HRD
Deddy Mahyarto mengatakan kalau semuanya kembali pada jenis pekerjaan yang sedang dilamar.
Misal kalau pengin masuk di pekerjaan entertainment, sosial media kandidat jadi pertimbangan utama.
Tapi kalau pekrjaan kantor lainnya, biasanya sosial media sebagai tambahan informasi tentang kandidat tersebut dan lebih mengutamakan CV, baik CV dalam bentuk dokumen maupun CV digital.
Apa yang harus diperhatikan saat akan membangun personal branding?
Ada beberapa poin nih yang disebutkan oleh Miracle, kayak mengenali diri sendiri lebih dulu, menentukan tujuan mau apa, membuat konten yang mungkin sesuai dengan apa tujuan kita.
Kemudian konsisten ya, girls, jadi enggak setengah-setengah saat melakukannya.
Ada juga investasi, Miracle mencontohkan dirinya sebagai konten kreator berinvestasi pada peralatan yang mendukungnya kayak kamera, mikrofon, dan lainnya. Atau untuk kalian yang mengejar posisi HRD bisa seperti trainee atau seminar-seminar.
Terakhir adalah fokus pada originalitas untuk personal branding diri kita, bukan semata-mata pengin keren aja.
Deddy Mahyarto menambahkan jika HR akan tetap menganggap semua hal di sosial media positif selama enggak melanggar norma dan etika.
Untuk lebih lengkapnya, cek video dari Instagram TV CewekBanget.ID di bawah ini yuk, girls!
#itsreconnect
(*)