Find Us On Social Media :

Pembeli Celana Dalam Rp 50 Juta Miliknya Minta Tidak Dicuci, Dinar Candy: Jadi Aku Pake Tidur Dulu

By Rangga Gani Satrio, Minggu, 20 September 2020 | 07:02 WIB

Dinar Candy saat ditemui Grid.ID di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio

Grid.ID - Dinar Candy telah sukses menjual celana dalam miliknya dengan harga Rp 50 juta.

Pembeli celana dalam Dinar Candy ialah seorang Youtuber bernama Bobby Tria Sanjaya yang memiliki akun media sosial @bobbystuntrider.

Dinar Candy mengaku ada permintaan khusus dari Bobby Tria Sanjaya, yaitu celana dalam miliknya harus dikirim dengan kondisi belum dicuci.

Baca Juga: Kesal PSBB Lagi, Dinar Candy Lampiaskan Protes dengan Jual Celana Dalam Seharga Rp 50 Juta: Dalam Pikiran Aku Nggak Mungkin Laku!

"Tiga kali dipake aslinya udah dicuci," kata Dinar saat ditemui Grid.ID, di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2020).

"Cuman sama dia (Bobby) minta nggak dicuci, jadi aku pake tidur dulu, besoknya dikirim ke dia," sambungnya.

Kendati demikian, Dinar menyebut awalnya ada 3 orang yang menawar celana dalamnya.

Baca Juga: Celana Dalam Bekas Dinar Candy Laku Rp 50 Juta, Netizen: Buat Apa, Festish?

Namun, Bobby yang terlebih dahulu membayar dagangan DJ usia 27 tahun itu.

"Sebenernya ada 3 orang yang nawar, jadi mereka itu udah 3 yang nawar ini, kata aku 'pokoknya siapa yang dulu transfer, berarti serius (beli)," ucapnya.

"Abis itu aku tidur, besoknya ada transferan Rp 50 juta, 'itu dari siapa?', aku langsung cek DM, cek DM, salah satunya ada yang beli, namanya itu Bobby gitu," paparnya.

Baca Juga: Undang Kontroversi Gegara Jual Celana Dalam Bekas Miliknya yang Laku Rp 50 Juta, Dinar Candy Ngaku Nekat Usai 7 Bulan Masa Pendemi Tak Miliki Penghasilan Jelas, Ternyata Inilah Sosok Pembelinya!

Seperti diketahui, Dinar Candy menjual celana dalam bekasnya dengan harga puluhan juta lantaran kesal dengan adanya PSBB yang kembali berlaku di DKI Jakarta.

Sebab, ia mengaku beberapa rencana pekerjaannya terpaksa harus dibatalkan.

(*)