Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Seorang wanita yang diyakini telah mengirim surat kepada Donald Trump yang berisi racun risin telah ditangkap di perbatasan Amerika Serikat-Kanada.
Tersangka diduga ditemukan melintasi perbatasan dari Kanada ke Buffalo, New York, pada Minggu (20/9/2020), menurut BBC dan Guardian.
Dia dilaporkan membawa senjata dan ditangkap oleh otoritas AS.
Surat tersebut, yang ditemukan minggu lalu di fasilitas penyortiran surat di luar kantor Gedung Putih, diyakini telah dikirim dari Quebec.
Dua tes mengkonfirmasi adanya racun dalam surat yang tidak pernah sampai ke Gedung Putih itu.
Menurut People, diyakini tidak ada ancaman bagi publik saat ini.
"FBI dan U.S. Secret Service dan Layanan Inspeksi Pos AS kami sedang menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas surat pemerintah AS. Saat ini, tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik," menurut pernyataan FBI yang diperoleh CNN.
Jaksa penuntut di Washington, D.C., bersiap untuk mengajukan tuntutan terhadap tersangka yang identitasnya belum dirilis.
Dia diyakini memiliki kewarganegaraan ganda Kanada dan Prancis dan dijadwalkan untuk hadir di pengadilan pada Selasa (22/9/2020).
Pada Senin (21/9/2020), pejabat Kanada menggeledah apartemen Montreal yang terhubung dengan wanita itu.
"Kami yakin total enam surat telah dikirim, satu ke Gedung Putih dan lima ke Texas," kata petugas RCMP Charles Poirier kepada Guardian di luar gedung.
“Kami tidak dapat memastikan bahwa dia tinggal di [apartemen], tetapi itu terhubung dengannya.”
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, "Risin adalah racun yang ditemukan secara alami pada biji jarak. Jika biji jarak dikunyah dan ditelan, risin yang dilepaskan dapat menyebabkan cedera. Risin dapat dibuat dari bahan limbah yang tersisa dari pengolahan biji jarak."
Paparan risin dapat menyebabkan kematian dalam waktu 36 hingga 72 jam dan tidak ada obat penawar yang diketahui.
Wah, bagaimana menurutmu?(*)