Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini
Grid.ID - Kehidupan Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu memang tak pernah sepi dari perbincangan publik.
Ya, pria yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota Palu itu memang kerap wara-wiri di layar kaca Tanah Air bersama dengan band-nya.
Hingga kini kehidupan Pasha Ungu memang selalu patut untuk diperbincangkan.
Baru-baru ini, ada kabar mengejutkan yang datang dari suami Adelia Wilhelmina itu.
Bagaimana tidak, Pasha dikabarkan gagal maju pilkada 2020 sebagai bakal calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Melansir dari Kompas.com, Pasha Ungu bersama pasangannya, Anwar Hafid, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan.
Anwar Hafid dan Pasha Ungu hanya mengumpulkan tujuh dari sembilan kursi.
Sementara, untuk persyaratan maju di Pilkada Sulteng dibutuhkan dukungan dari 20 persen kursi parlemen.
Pasha Ungu mengatakan bahwa kegagalannya tersebut bukanlah akhir dari segalanya.
Ia seolah memberi isyarat bahwa dirinya akan tetap eksis barkarier di dunia politik.
“Ketahuilah saudara-saudaraku bahwa hari ini bukanlah akhir dari segalanya dan kita belum ‘kalah’, sebab predikat kalah atau menang harus ditentukan melalui sebuah kontestasi/pertarungan," tulis Pasha.
"Bila di tahun ini kita belum berkesempatan memasuki arena pertarungan, maka kita berdoa insya Allah di waktu-waktu yang akan datang kita akan kembali mengambil peran demi “harapan baru” di provinsi Sulawesi Tengah,” tulis Pasha lagi.
Kini, bapak tujuh anak itu sudah menjabat selama lima tahun sebagai Wakil Walikota Palu.
Akan tetapi, cobaan nampaknya datang bertubi-tubi saat Pasha Ungu menjabat jadi Wakil Walikota Palu.
Baru menjabat selama dua tahun, gempa dan tsunami tampak melanda Donggala, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Kala itu, Pasha Ungu beserta sang istri, Adelia Wilhelmina terkena dampak dari gempa dan tsunami di Palu.
Baru-baru ini, Pasha Ungu menceritakan kepada Andre Taulany mengenai kondisinya saat gempa Palu pada 2018 silam.
Hal itu diungkapkan Pasha Ungu melalui kanal Youtube Taulany TV, Selasa (22/9/2020).
Pada awalnya, Andre Taulany nampak mengingatkan musibah gempa dan tsunami yang melanda kota Palu.
Kala terjadi musibah tersebut, Pasha Ungu sudah menjabat selama dua tahun.
Lantas, Pasha Ungu mengatakan bahwa pada saat itu dirinya tak punya pilihan lagi.
"Saya mengamati terus ya perjalanan beliau menjadi Wakil Walikota Palu tuh betul-betul banyak sekali mengalami cobaan. Salah satunya ketika kota Palu mengalami bencana, itu baru menjabat dua tahun ya?" ujar Andre Taulany.
"Iya baru menjabat dua tahun. Ya itu nggak ada pilihan lain," ungkap Pasha Ungu.
Menurut Pasha, sebagai seorang kepala daerah, dirinya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Akan tetapi, disisi lain, Pasha juga menjadi korban dalam musibah tersebut.
"Kita sebagai kepala daerah. Terus yang kedua itu menjadi tanggung jawab kita memberikan pelayanan terhadap masyarakat sehingga saat terjadi bencana pun kita ya minta maaf," sambungnya.
"Karena pada saat itu kita nggak punya pilihan lain. Pun kita sendiri juga bagian dari korban itu sendiri," ungkap Pasha.
Tak hanya itu, suami Adelia itu juga menceritakan bahwa saat bencana tersebut, masyarakat Palu tak berani untuk masuk ke dalam rumah lantaran takut adanya gempa susulan.
"Aku nggak tidur di rumah. Semua masyarakat saat itu nggak ada yang tidur di rumah. Saat itu masyarakat tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah," pungkasnya.
(*)