Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan minuman bubble tea atau orang juga biasa menyebutnya boba.
Boba semakin menduduki kepopulerannya saat ini.
Rasanya yang manis dan juga nikmat ini membuat para pecinta boba menjadi ketagihan dan ingin mengonsumsi lagi dan lagi.
Namun, ada fakta yang perlu kamu ketahui tentang minuman populer ini.
Tanpa kita sadari, minuman kekinian ini ternyata bisa menjadi racun bagi tubuh kita.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, seorang konsultan kesehatan, Dr Tan Wee Yong mengatakan gula yang terkandung dalam minuman boba adalah penyebab utama minuman kaum milenial tersebut bisa merusak kesehatan.
"Rata-rata, secangkir minuman boba mengandung 20 sendok teh gula. Padahal, orang dewasa yang sehat, disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari delapan sendok teh gula sehari," ucapnya.
Pakar diet, Kong Woan Fei juga mengatakan, minuman boba bisa menyebabkan kita mengalami obesitas.
Dalam satu cup teh boba, misalnya, kalori yang terkandung setidaknya bernilai 370 kalori.
Baca Juga: Sabun Batang vs Sabun Cair, Mana Sih yang Lebih Baik?
Sementara itu, topping boba itu sendiri mengandung sekitar 150 kalori.
Kong juga menambahkan, minuman boba sama sekali tidak mengandung nutrisi.
"Tidak ada nilai gizi dari minum minuman tinggi gula," tambahnya.
Melansir laman Health Essentials, minuman boba juga bisa menyebabkan munculnya jerawat.
Pasalnya, boba biasanya terbuat dari gula, tapioca, dan susu yang merupakan pemicu jerawat.
Kulit kita mungkin tidak toleran terhadap laktosa dan hormon dalam susu, sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh.
Hasilnya, hal ini dapat meningkatkan produksi sebum di kulit yang menyebabkan jerawat.
Selain itu, kandungan gula di dalamnya memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat menghasilkan lonjakan insulin, meningkatkan sekresi androgen, peradangan, dan produksi minyak.
Dr Tan menambahkan, minuman boba biasanya mengandung pewarna dan zat tambahan makanan tertentu yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa minuman boba bisa membuat pencernaan orang dewasa dan lanjut usia terganggu.
"Untuk orang tua, sistem pencernaan mereka lebih lambat dan kurang aktif, sehingga zat tambahan makanan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Boba dalam minuman sulit dicerna oleh tubuh orang dewasa," tambahnya.
Mengutip Tribun Travel, kandungan gula dan kalori yang tinggi pada boba juga sangat berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita.
Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi, serta berlebih.
Sehingga memicu terjadinya peningkatan asam urat.
Karena efek negatifnya yang tinggi, Dr Tan menyarankan agar minuman boba sebaiknya dihindari oleh semua orang dari berbagai jenis usia.
(*)