Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kita ketahui bersama bahwa kanker dan tumor adalah penyakit yang mematikan.
Semua orang akan berusaha menghindari penyakit ini.
Bagi para wanita, kanker payudara menjadi salah satu penyakit yang ditakuti.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi di kalangan wanita, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahun.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Timur, beberapa artis Tanah Air dan mancanegara ini pernah mengidap kanker dan tumor payudara, yaitu:
· Pevita Pearce
Pevita Pearce rupanya pernah mengidap tumor jinak pada payudaranya sejak 2013 lalu.
Pada akhir tahun 2016, Pevita melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut.
· Rima Melati
Di usia 45 tahun, aktris senior Rima Melati pernah mengidap kanker payudara stadium 3B.
Kala itu, operasi pengangkatan payudara sebelah kiri jadi jalan satu-satunya yang harus ditempuh.
Tapi hal itu urung dilakukan, karena mendapat kabar soal penyembuhan kanker payudara di Belanda tanpa pengangkatan.
Ia kemudian melakukan operasi breast conserving surgery di Belanda dan berhasil sembuh.
· Kylie Minogue
Bintang pop, penulis lagu, serta aktris asal Australia Kylie Minogue didiagnosis kanker payudara tahun 2005 lalu setelah awalnya salah diagnosis.
Setelah menjalani radiasi, kemoterapi, dan mastektomi parsial, Kylie sembuh setahun kemudian.
Penyakit kanker payudara memang salah satu penyakit mematikan di dunia.
Baca Juga: Wajah Glowing dan Terbebas dari Keriput Cuma Pakai Tepung Jagung, Seperti Apa?
Dikutip Grid.ID dari Sajian Sedap, pada 2018 diperkirakan 627.000 wanita meninggal dunia karena kanker payudara, menyumbang sekitar 15 persen kasus kematian karena kanker pada wanita.
Sementara itu, risiko kanker payudara dapat diturunkan jika kita menjaga diet dan menghindari makanan yang dapat memicu kanker payudara.
Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu kanker payudara, dikutip dari Eat This, Not That! dan Prevent Breast Cancer.
1. Makanan kaleng
Lapisan kaleng, bisphenol-A, (BPA), telah dikaitkan dengan kanker payudara.
Karena BPA adalah estrogen sintetik, yang berarti meniru hormon, itu dapat mengganggu sistem hormon.
Bahkan, sebuah laporan tahun 2012 yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menyarankan bahwa BPA mampu mempromosikan pertumbuhan sel kanker payudara manusia di laboratorium.
Baca Juga: Usai Berhasil Jual Celana Dalam Bekas, Dinar Candy Dapat Dukungan Deddy Corbuzier Jual Branya
2. Alkohol
Terlalu banyak minum alkohol tidak hanya dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi tahun 2015 dalam International Journal of Cancer melibatkan lebih dari 300.000 wanita menemukan bahwa risiko rata-rata seorang wanita didiagnosis dengan kanker payudara meningkat sebesar 4 persen dengan setiap tambahan minuman sehari.
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin lama seorang wanita minum alkohol selama hidupnya, semakin besar risikonya terhadap kanker payudara.
Apalagi jika dia mulai minum alkohol sebelum kehamilan pertamanya.
Baca Juga: Dijual Murah Meriah, Khasiat Taoge untuk Tubuh Memang Nggak Main-main, Terutama Buat Wanita!
3. Lemak jenuh
Lemak jenuh kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit, salah satunya kanker.
Sebuah meta-analisis 2015 dari 52 studi yang diterbitkan dalam jurnal Medicine melaporkan bahwa wanita pascamenopause dengan asupan lemak jenuh tinggi meningkatkan risiko kanker payudara lebih dari 30 persen dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit.
Lemak jenuh banyak kita temukan pada junk food.
4. Makanan hangus
Saat kamu memasak atau memanggang makanan, terutama daging dan ikan pada suhu tinggi untuk jangka waktu yang lama, proses memasak dapat mengubah protein makanan menjadi senyawa karsinogenik.
Senyawa ini yang dikenal sebagai heterosiklik amina (HCA).
Sebuah laporan yang diterbitkan The Times mengklaim bahwa perempuan yang mengkonsumsi minuman bersoda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Studi ini menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dari minuman adalah faktor kunci yang diperkirakan dapat berperan dalam peningkatan risiko kanker payudara.
(*)