Find Us On Social Media :

Kesal, Humas IDI Makassar: Rapid Test Positif maupun Negatif Itu Semua Palsu, Alat Itu Bukan Rekomendasi IDI!

By Sosok.id, Kamis, 24 September 2020 | 19:35 WIB

Ilustrasi virus corona

Grid.ID - Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin menyinggung tingkat keakuratan rapid test untuk mendeteksi kasus virus corona.

Wachyudin menyoroti adanya kasus pejabat yang tidak melakukan swab test meski memiliki riwayat interkasi dengan pasien covid-19.

Menurutnya hal itu sangat tidak dibenarkan, sebab yang lebih mampu mendeteksi virus SARS-CoV-2 adalah dengan swab, bukan rapid.

Diketahui, sebelum melakukan swab, warga harus melakukan prosedur rapid terlebih dahulu.

Baca Juga: Covid-19 Masih Mewabah, ILO Catat Penurunan Jam Kerja Besar-besaran di Seluruh Dunia hingga Pendapatan Global Mencapai US$ 3,5 Triliun!

Umumnya, jika hasil rapid test non reaktif, maka warga yang dicurigai terinfeksi dinilai kurang perlu melakukan swab. Sedangkan jika hasil reaktif, baru tes swab dijalankan.

Melansir Kompas.com, belum lama ini Ketua KPU RI Arief Budiman dinyatakan positif terinfeksi covid-19.

Orang-orang yang sebelumnya memiliki riwayat interaksi dengan Arief pun diwajibkan menjalani tes untuk mendeteksi virus corona.

Salah satu yang melakukannya yakni Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin.

BACA SELANJUTNYA>>