Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Hendak berburu dan cari burung, seorang bocah justru dibuat merinding dan ketakutan.
Pasalnya bocah tersebut tak mendapatkan apa yang diinginkan, melainkan mendapatkan tulang belulang atau kerangka manusia.
Melansir informasi dari TribunTapin.com pada Jumat (25/9/2020), tulang belulang yang ditemukan di Desa Pantai Cabe, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan itu langsung menghebohkan warga sekitar.
Kepala Desa Pantai Cabe, Triyono Maret membenarkan bahwa kerangka manusia itu mulanya ditemukan seorang bocah yang kerap mencari burung di semak bekas lahan workshop pertambangan batu bara.
"Seorang dari para bocah pencari burung itu terpeleset menginjak sesuatu saat berada di semak, kemarin itu," ujarnya, Kamis (24/9/2020).
Saat terpeleset dan terjatuh, bocah itu langsung lari ketakutan dan memanggil teman-temanya untuk memastikan temuannya.
Akhirnya, bersama warga sekitar temuan sang bocah langsung membuat heboh masyarakat setempat.
Selaku Kades, Triyono Maret langsung terjun ke lokasi untuk mengamankan keadaan sekitar hingga proses evakuasi selesai.
"Saya berada di lokasi begitu menerima informasi temuan hingga proses evakuasi selesai menjelang senja," ujarnya.
Evakuasi dilakukan tim gabungan hingga petang hari itu dibawa polisi ke ruang pemulasaran jenazah RSUD Datu Sanggul Rantau.
"Saya pun memastikan warga Desa Pantai Cabe, ternyata tidak ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya, kerangka manusia itu bukan warga kami," katanya.
Namun tak berselang lama, penemuan kerangka yang menghebohkan warga itu menemukan titik terang.
Setelah dievakuasi secara detail, kerangka itu dikabarkan milik seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Muhammad Yahya.
Akhirnya, warga Desa Telaga Baru, Kecamatan Telaga Bauntung, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
"Alhamdulillah, sudah dibawa keluarganya," katanya dihubungi reporter Banjarmasinpost.co.id.
Keluarga mengaku mengenali kerangka tersebut, bermula dari barang bukti yang diamankan polisi, yakni gelang kaki yang identik dikenakan korban.
Lebih lanjut, AKP I Kade Suryawandika mengaku untuk memastikan penyebab kematian hingga ditemukan sudah menjadi kerangka dalam penyelidikan pihaknya.
"Penyebab kematian masih dalam penyelidikan kami," katanya.
(*)