Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan susu?
Susu sudah menjadi sumber nutrisi favorit masyarakat.
Salah satu jenis susu yang banyak digandrungi adalah susu kedelai.
Baca Juga: Susu Kedelai Jadi Alternatif Terbaik Pengganti Susu Sapi, Ini Alasannya
Susu kedelai juga diklaim sebagai sumber protein nabati yang baik.
Penelitian pun menunjukan susu kedelai membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Mengutip laman Kompas.com, susu kedelai terbuat dari kedelai dan air yang disaring.
Seperti alternatif susu nabati lainnya, susu kedelai biasanya mengandung pengental untuk meningkatkan konsistensi dan umur simpan.
Satu cangkir susu kedelai tanpa pemanis biasanya mengandung:
- 80 hingga 100 kalori- 4 gram karbohidrat- 4 gram lemak- 7 gram protein
Dilansir Grid.ID dari Sajian Sedap, mengonsumsi susu kedelai murni yang bernutrisi, maka tubuh kita akan dapatkan banyak manfaat.
Baca Juga: Sabun Batang vs Sabun Cair, Mana Sih yang Lebih Baik?
Apalagi jika diminum rutin setiap hari, susu kedelai dapat turunkan risiko penyakit berbahaya.
Yang pertama adalah menurunkan kolesterol
Berbeda dengan susu sapi, susu kedelai tidak mengandung kolesterol dan kandungan lemak jenuhnya sangat rendah.
Hal ini tentunya sangat baik di konsumsi bagi mereka yang sedang mengalami kolesterol tinggi.
Bahkan menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), rutin mengonsumsi 25 gram protein kedelai bisa menurunkan kolesterol, sehingga juga menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
Hal ini dikarenakan kandungan protein dalam kedelai sekitar 25 gr atau 2 1/2 gelas susu kedelai dapat menurunkan LDL sekitar 10 persen.
Selain rasanya enak, kini susu kedelai murni sudah sering banyak dijumpai di berbagai tempat.
Lebih lanjut, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof. Dr. Ir. Made Setiawan dalam sebuah seminar di Jakarta pernah menyatakan bahwa kebiasaan mengonsumi kedelai atau produk olahannya sebanyak 50-90 mg/hari akan memperlambat gejala menopause.
Di Jepang, yang kaum wanitanya rutin mengonsumsi kedelai, menopause baru terjadi saat memasuki usia 57 tahun.
Ternyata kedelai mengandung protein yang kaya akan isoflavon, zat yang serupa dengan estrogen.
Kandungan antioksidan tinggi pada isoflavon ini fungsinya memperlambat penuaan dini.
Tak hanya itu, isoflavon pun ampuh mencegah penyakit yang marak di kalangan wanita saat ini, yaitu kanker payudara.
Untuk wanita, Made Setiawan menyarankan sebaiknya sejak pubertas sudah dibiasakan mengonsumsi kedelai.
Untuk produk olahan kedelai seperti tempe dan tahu, sebaiknya direbus pengolahannya bila ingin hasil optimal.
(*)