Tak hanya itu, untuk makan sehari-hari Syamsuddin juga tak diberi upah padahal ia bekerja sebagai tukang bangunan sistem borong.
Sebagai informasi, tukang bangunan sistem borong biasanya ada uang perjanjian atau memegang uang muka sebagai tanda persetujuan.
Akan tetapi, hal itu tidak dilakukan pihak yang mempekerjakan Syamsuddin.
Syamsuddin yang melewati rimbunnya hutan asri di Kalimantan itu mengaku sempat mendengar binatang buas tetapi selamat lantaran tak pernah meninggalkan ibadah.
"Memang dari dulu dia (Syamsuddin) tidak pernah itu yang namanya tinggalkan shalat, selalu dia bangun malam tahajud, itu juga yang dia cerita. Kenapa jelas sekali banyak suara binatang buas, tapi tidak ada sedikit pun sentuh dia, biar di hutan, tahajud dia selalunya," katanya.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku sudah sempat lapor ke Pos Search and Rescue (SAR) untuk menemukan sang suami tetapi urung dilakukan.
Koordinator Pos Search and Rescue (SAR) Nunukan, Anggi Endra Mulyawan membenarkan ada laporan masuk terkait Syamsuddin, warga Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, yang dilaporkan hilang di Hutan Krayan, sejak Rabu 16 September 2020.
Tim SAR langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Krayan namun urung melakukan pencarian.
"Lokasinya jauh sekali kalau dari Nunukan, kita koordinasi dengan BPBD di sana juga, kami pantau saja dan terakhir ada laporan dari keluarganya yang menelepon kami kalau Syamsuddin sudah ditemukan selamat," kata Anggi Endra Mulyawan.