Sistem kekebalan biasanya melindungi diri dari kuman seperti bakteri dan virus.
Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut.
Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri.
Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan justru keliru menyerang sel tubuh kita sendiri karena menganggapnya sebagai benda asing.
Kemudian, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti penyakit autoimun ini.
Menurut riset 2014, wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun dengan perbandingan sekitar dua banding satu.
Seringkali, penyakit ini terjadi saat wanita telah berada di masa subur, yaitu sekitar usia 15 hingga 44 tahun.
Baca Juga: Psikolog Sebut Sakit Takikardia dan Tiroid Jessica Iskandar Lantaran Dipicu Batal Nikah
Beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu, seperti lupus yang mempengaruhi lebih banyak orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada Kaukasia.
Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus, menular dalam keluarga.