Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kehidupan para public figure memang kerap terlihat membahagiakan.
Pasalnya para artis identik dengan kehidupan yang serba berkecukupan.
Namun, tak banyak yang tahu, sederet artis ini pernah berjuang mati-matian melawan penyakit.
Bahkan penyakit ini tak bisa disembuhkan.
Siapa saja mereka?
- Ashanty
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews Maker, penyanyi Ashanty, istri dari Anang Hermansyah dikabarkan mengidap penyakit autoiumun.
Penyakit tersebut rupanya baru diketahui Ashanty setelah dirinya mengecek kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat untuk menemani sang suami.
Mulanya, Ashanty hanya menemani Anang Hermansyah periksa, namun ia ternyata juga ditawari untuk sekalian cek kesehatan.
Setelah hasilnya keluar, Ashanty kaget karena didiagnosis mengidap penyakit autoimun.
- Raditya Dika
Kabar mengenai kondisi kesehatan Raditya ini diumumkan melalui video berjudul "PERTAMA KALI BAYI NAIK PESAWAT! HASILNYA.." yang diunggah di kanal YouTube pribadi Raditya Dika pada 31 Agustus 2019.
"Halo semua, hari ini kami mau ke Singapura karena gue mau check-up setahun sekali untuk penyakit autoimun gue," ujar Radit dalam video tersebut.
“Tiap tahun gue selalu ke Singapura ke rumah sakit yang sama buat check-up," lanjutnya.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Kram Perut Wanita Bisa Jadi Tanda Tiroid sampai Kista, Hati-hati!
- Enzy Storia
Mengutip laman Kompas.com, Presenter Enzy Storia sempat mengalami autoimun ketika ia masih duduk di bangku SMA.
Dengan pengetahuan yang masih kurang luas, Enzy Storia mengira gejala awal yang dirasakannya adalah gejala asam urat.
“Awalnya 2009 gue kayak ngerasa kaki gue bengkak di tumit sebelah kiri, terus jari-jari gue ngilu, gue kira asam urat. Gue kira gue keseleo, dan akhirnya gue sempat diurut,” kata Enzy dalam video di kanal YouTube Mikha Tambayong.
Hingga akhirnya, ia ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Dari situ, Enzy akhirnya menyadari bahwa dirinya mengalami gejala autoimun dan penyakit tersebut tidak bisa diobati, tetapi hanya bisa diredakan dengan mengonsumsi obat anti-inflamasi.
Perlu diketahui bahwa penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri.
Baca Juga: Cegah 4 Anaknya Bertengkar Masalah Warisan, Ashanty Buat Surat Wasiat Sejak Divonis Autoimun
Sistem kekebalan biasanya melindungi diri dari kuman seperti bakteri dan virus.
Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut.
Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri.
Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan justru keliru menyerang sel tubuh kita sendiri karena menganggapnya sebagai benda asing.
Kemudian, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti penyakit autoimun ini.
Menurut riset 2014, wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun dengan perbandingan sekitar dua banding satu.
Seringkali, penyakit ini terjadi saat wanita telah berada di masa subur, yaitu sekitar usia 15 hingga 44 tahun.
Baca Juga: Psikolog Sebut Sakit Takikardia dan Tiroid Jessica Iskandar Lantaran Dipicu Batal Nikah
Beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu, seperti lupus yang mempengaruhi lebih banyak orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada Kaukasia.
Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus, menular dalam keluarga.
Tidak setiap anggota keluarga memiliki penyakit yang sama, tetapi mereka mewarisi kerentanan terhadap kondisi autoimun.
Baca Juga: Psikolog Sebut Sakit Takikardia dan Tiroid Jessica Iskandar Lantaran Dipicu Batal Nikah
Meningkatnya angka penderita autoimun membuat peneliti menduga faktor lingkungan seperti infeksi dan paparan bahan kimia atau pelarut juga berkontribusi pada penyakit ini.
Gejala awal dari penyakit autoimun biasanay seperti:
- Kelelahan
- Otot pegal
- Bengkak dan kemerahan
- Semam ringan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki
- Rambut rontok
- Ruam kulit
Perawatan tidak dapat menyembuhkan penyakit autoimun, tetapi hanya dapat mengontrol respons imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan atau setidaknya mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Obat yang digunakan untuk perawatan autoimun antara lain: obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn) obat penekan kekebalan tubuh.
Perawatan juga tersedia untuk meredakan gejala seperti rasa sakit, bengkak, kelelahan, dan ruam kulit.
Makan makanan yang seimbang dan berolahraga teratur juga dapat membantu kita mengatasi penyakit ini.
Jika perlu, kita harus menemui spesialis tertentu, tergantung jenis penyakit yang kita miliki.
(*)