Laporan Wartawan Gri.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Adakah di antara kamu yang kerap makan dalam kondisi marah?
Makan kerap dijadikan pelampiasan ketika sedang marah atau emosi.
Namun kamu perlu ketahui bahwa itu adalah kebiasaan yang harus dihentikan.
Memang, kondisi perut yang lapar bisa menyebabkan kita marah.
Pasalnya, makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan diubah menjadi glukosa yang kemudian mengalir ke dalam aliran darah beserta nutrisi lainnya untuk menyuplai energi bagi setiap sel dan jaringan tubuh.
Mengutip Grid Health, laman The Huffington Post menjelaskan bahwa rasa lapar dapat mengubah seseorang menjadi sangat emosional, yang seringnya timbul sebagai stres, kecemasan, hingga kegelisahan.
Namun, kamu tidak serta merta bisa kalap makan apapun dalam kondisi marah dan emosi.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Pamer Cincin di Jari, Umi Kalsum: Lagi Berbunga-bunga Insya Allah Bahagia Selalu
Alih-alih ingin meredakan emosi, ternyata makan dalam kondisi marah justru bisa membawa petaka untuk tubuh.
Penasehat gaya hidup sehat, Luke Coutinho, belum lama ini menjelaskan melalui Instagram bahwa ketika kita makan saat marah, kesal dan cemas itu akan berdampak pada keseluruhan sistem internal kita.
"Tubuh kita tidak dirancang untuk mencerna dan menyerap makanan saat kita sedang stres," ungkapnya.
Baca Juga: Positif Covid-19, Flora JKT48 Dirawat di Rumah Sakit
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, beberapa bahaya jika kita makan dalam konsisi emosi, yaitu:
- Komplikasi perut
Tubuh kita memiliki dua sistem saraf, yakni sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Keduanya berfungsi secara berbeda.
Ketika kita marah, sistem saraf simpatis menjadi aktif dan akibatnya proses pencernaan terhenti.
Itu juga bisa menyebabkan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol kita meningkat.
Kondisi ini membuat tubuh sulit mencerna makanan dan menyerap nutrisinya.
Luke mengatakan, makan saat kita marah dapat menyebabkan komplikasi terkait perut, seperti kembung, refluks asam, hingga diare.
- Memicu makan berlebih
Alasan lainnya adalah karena kita akan cenderung makan berlebih ketika sedang marah.
Usus dan otak berkomunikasi satu sama lain sepanjang waktu.
Tapi saat kita marah, komunikasi tersebut akan terhalang.
Otak tidak mendapat sinyal dari usus saat perut sudah kenyang.
Jika kebiasaan ini terjadi terus menerus, kita mungkin saja mengalami kegemukan.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Kevin Aprilio Terpaksa Undur Lagi Pernikahannya
- Menghalangi usus
Makan saat marah juga menghalangi usus, yang mencegah bakteri usus memasuki aliran darah dan menjadi lemah.
Hal itu menyebabkan bakteri dengan mudah masuk ke aliran darah dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti kondisi autoimun, diare, dan radang usus besar.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Kevin Aprilio Terpaksa Undur Lagi Pernikahannya
(*)