Find Us On Social Media :

Senjata Makan Tuan, Tukang Sapu Kalahkan Majikannya dalam Pemilu, Kini Siap-siap Tanggalkan Pekerjaannya dan Pimpin 400 Jiwa di Wilayahnya

By None, Jumat, 2 Oktober 2020 | 06:22 WIB

Ilustrasi Tukang sapu dan pemilu. Senjata Makan Tuan, Tukang Sapu Kalahkan Majikannya dalam Pemilu, Kini Siap-siap Tanggalkan Pekerjaannya dan Pimpin 400 Jiwa di Wilayahnya

Grid.ID - Nasib mujur dialami oleh seorang tukang sapu yang sukses saingi sang majikan dan terpilih dalam pemilu.

Sementara itu, sang majikan yang menjadi lawan politiknya justru mendapat perolehan suara yang kalah telak dari tukang sapu.

Tak ayal, kini tukang sapu tersebut bersiap menanggalkan pekerjaannya dan menjadi pemimpin sedikitnya 400 jiwa di wilayah kepemimpinannya.

Senjata makan tuan, nampaknya itulah yang dialami oleh majikan Marina Udgodskaya tukang sapu muda berusia 35 tahun.

Baca Juga: Pamornya Mentereng hingga Miliki Harta yang Melimpah Ruah di Tahun 90-an, Artis Lawas ini Kini Berubah 180 Derajat, Rela Jadi Tukang Sapu di Pusat Perbelanjaan di Masa Tuanya Demi Sesuap Nasi

Siapa sangka berawal dari settingan majikannya, Marina Udgodskaya si tukang sapu asal Rusia ini justru menang dalam Pilkada.

Sebentar lagi, Marina Udgodskaya yang sempat dipandang remeh ini akan menanggalkan profesinya dari tukang sapu untuk menjadi kepala daerah di Povalikhino.

Usut punya usut rupanya sang majikan memang sengaja mengajukan tukang sapu tersebut sebagai lawannya di Pilkada.

Hal ini ia lakukan karena tak ingin menang mutlak melawan kotak kosong.

Baca Juga: Nabung 15 Tahun, Nenek Sumiyati yang Berprofesi Sebagai Penyapu Jalan Ini Sukses Wujudkan Mimpi untuk Berkurban Sapi dan Kambing pada Hari Raya Idul Adha

Namun sayang siasat sang majikan justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

Tukang sapu yang ia remehkan justru mendapat suara dua kali lipat dan dinyatakan menang dalam Pilkada tersebut.

Berikut kronologi menangnya tukang sapu dalam Pilkada melawan majikannya sendiri.

1. Berawal dari settingan malah menang telak

Baca Juga: Seenak Jidat Suruh Seorang Wanita untuk Bersihkan Sampah di Depan Kantornya, Pria Ini Keok dan Buru-buru Minta Maaf Saat Tahu Sosok yang Dikiranya Tukang Sapu Ternyata Camat, Ngakunya Cuma Bercanda!

Seorang tukang sapu bernama Marina Udgodskaya (35) sengaja disetting oleh majikannya untuk diajukan dalam pilkada.

Hal ini lantara si majikan tak mau menang mutlak melawan kotak kosong.

Ternyata, Marina justru menang telak.

Dia mendapat suara dua kali lebih banyak dari atasannya tersebut yang merupakan mantan pemimpin dewan desa.

Baca Juga: Dikira Tukang Sapu, Camat di Samarinda Malah Disuruh Bersihkan Sampah, Anis Siswantini Beri Jawaban Menohok: Bapak Menyuruh Orang Lain Menyapu Sampah di Kantor Anda?

Marina terkejut dengan hasil itu, dan memutuskan akan mengambil peran sebagai pemimpin daerah.

Program prioritasnya adalah membangun fasilitas bermain untuk anak-anak.

Kejadian ini berlangsung di Povalikhino—daerah kumpulan dari sembilan dusun, yang dapat dijangkau dari Moskwa dengan berkendara selama 9 jam.

3. Partai majikannya kurang populer

Baca Juga: Tukang Sapu Ini malah Lakukan Hal yang Tak Terduga setelah Menemukan 7 Emas Batangan

Marina Udgodskaya tak pernah punya niat untuk ikut pemilu kepala daerah di kawasan berpenduduk 400 jiwa itu.

Dia dimajukan oleh bosnya yang berafiliasi dengan partai Presiden Vladimir Putin, Rusia Bersatu.

Beberapa orang yakin, kemenangan Marina terjadi karena partai-nya Putin sangat tidak populer di kawasan tersebut.

Sebagian lainnya mengatakan, pengabaian pemerintah terhadap daerah pedesaan menimbulkan ketidakpercayaan penduduk desa terhadap pemerintah pusat.

Baca Juga: Nyamar Jadi Tukang Sapu Jalanan, Baim Wong Ngaku Dapat Pelajaran Usai Beri Uang untuk Pemulung

4. Program pembangunan pertamanya

Marina Udgodskaya mengatakan, prioritas program pembangunan pertamanya adalah membangun kolam renang untuk anak-anak.

Dua mentor telah ditunjuk untuk membantunya menjalankan pemerintahan di Povalikhino.

Sampai akhir bulan ini, Marina masih menjalankan pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih, sebelum akhirnya duduk sebagai kepala daerah Povalikhino.

Artikel ini telah tayang di laman Kompas.com dengan judul: Kisah Tukang Sapu Menang Pilkada Lawan Partai Presiden Gara-gara Gantikan Kotak Kosong (*)