Sejak bulan Mei 2020, YBI telah bergerak dengan melakukan pemesanan puluhan ribu masker batik.
Masker batik yang diproduksi oleh pengrajin dari berbagai daerah ini kemudian disumbangkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Para pengrajin pun diajak untuk tidak hanya terpaku pada produk-produk konvensional, dan mulai memanfaatkan peluang industri yang disesuaikan dengan kebutuhan baru akibat pandemi.
Setelah itu, mulai bulan Juli 2020, YBI melakukan pameran dan penjualan dalam skala terbatas di Rumah Cikatomas.
Pameran dan penjualan batik ini menjadi sarana bagi pengrajin kecil untuk menjual karya mereka tanpa harus datang ke Jakarta.
Hingga saat ini sudah lebih dari 100 pembatik yang berasal dari Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Aceh, Minangkabau, Papua dan Jawa Tengah yang hasil karyanya dipamerkan dan dijual melalui fasilitas off line dan online.
Pameran dan penjualan ini mendapat sambutan yang menggembirakan dari masyarakat, hingga sampai akhir September 2020 saja, sudah lebih dari 2000 kain batik telah terjual
Pameran dan penjualan online ini masih akan terus berlangsung, dan diharapkan bisa menyalurkan lebih banyak lagi batik dari berbagai daerah di Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, pada tanggal 2 Oktober 2020, Yayasan Batik Indonesia akan membagikan 210 telepon genggam untuk pengrajin.
Pengrajin yang mendapatkan bantuan adalah pengrajin yang benar-benar membutuhkan, dan telah menjadi binaan Yayasan Batik Indonesia selama ini.