“Kemudian kita ditegur, seluruhnya ditegur oleh mas Pram. Dikirimin surat cinta semua menteri harus pake baju rapi, sepatunya resmi,” imbuh Susi Pudjiastuti.
Mendengar kisah ini, Hanif Dhakiri beralasan bahwa aturan tersebut lantaran jabatan Menteri amat lekat dengan kesan resmi dan formal.
“Mungkin karena tempatnya resmi gitu beda dengan lapangan," sahutnya.
Meski begitu, Susi Pudjiastuti akhirnya menambahkan bahwa aturan tersebut hanya berlangsung sementara.
Pasalnya, menjelang akhir masa jabatannya, ia dan rekan-rekannya diperbolehkan untuk berpakaian santai.
“Awal-awal tuh. Tapi terakhir 2019 semua pake sneakers. Katanya pro milenial,” sambung Susi Pudjiastuti.
“Kan memang sekarang seiring dengan pertumbuhan penduduknya, jumlah milenial sama gen Z jumlahnya membesar terus," timpal Hanif Dhakiri.
“Tapi pas 2016 waktu itu pada nggak sadar,” celetuk Susi dengan nada bercanda.
“2019 baru sadar bahwa milenial lebih banyak. Jadi kita harus seperti milenial,” pungkasnya.
(*)