Laporan Wartawan Gri.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Rachel Maryam dikabarkan tengah menjalani pemulihan setelah sempat mengalami pendarahan usai melahirkan.
Anggota DPR yang juga rekan separtai Rachel Maryam, Andre Rosiade membantah informasi yang menyebut Rachel tengah koma.
"Menurut informasi dari pimpinan partai, Mbak Rachel tidak dalam keadaan koma," katanya seperti diwartakan Tribunnews.com.
Menurut informasi, wanita kelahiran 20 April 1980 ini sempat mengalami pendarahan setelah melahirkan.
Proses melahirkan melalui operasi Caesar.
Andre menambahkan bahwa dokter di rumah sakit membius Rachel untuk mempercepat proses pemulihan.
"Beliau mengalami pendarahan setelah melahirkan secara caesar. Karena itu pihak rumah sakit menidurkan Mbak Rachel agar cepat pulih," ujar Andre.
Hal senada jua diutarakan, Surya Saputra.
Ia mengungkapkan kondisi terkini rekan sesama artisnya, Rachel Maryam yang dikabarkan mengalami pendarahan.
Surya mengatakan kesehatan Rachel sudah membaik setelah mengalami pendarahan pada persalinan anak keduanya.
"Iya bukan koma sih, kemarin sih pada saat lahiran dia bilang ada pendarahan. Dari teman-teman bilang ada pendarahan," kata Surya Saputra seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
"Tetapi alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik, sudah mulai stabil lagi, tekanan darahnya sudah turun sudah mulai stabillah. Moga-moga sih," imbuh Surya.
Baca Juga: Rachel Maryam Dikabarkan Koma Pasca Melahirkan, Sang Adik : Itu Tidak Benar!
Operasi caesar atau sesar sesar adalah pilihan bedah untuk melahirkan bayi, jika persalinan pervaginam tidak mungkin dilakukan.
Operasi sesar merupakan prosedur mengeluarkan bayi melalui dinding perut yang di bedah dengan indikasi tertentu.
Dilansir Grid.ID dari laman Nakita, indikasi tersebut misalnya kasus bayi besar, panggul sempit, plasenta previa totalis atau plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.
Lantas, apakah setelah melahirkan secara sesar kita akan mengalami perdarahan nifas seperti mereka yang melahirkan secara normal?
Jawabannya asalah “iya”.
Seseorang yang melahirkan secara sesar akan mengalami perdarahan juga seperti mereka yang bersalin secara normal.
Pendarahan selama beberapa hari pasca persalinan sesar adalah normal.
Perdarahannya pun begitu khas (pendarahan lebih dari biasanya selama periode menstruasi), dengan aliran yang merata atau terputus-putus.
Saat bedah, sayatan sekitar 6 cm hingga 7 cm dibuat sekitar 5 cm di atas simfisis pubis, di daerah perut bagian bawah.
Baca Juga: Pernikahan Rachel Maryam dan Edwin Aprihandono Akhirnya Sah Secara Hukum Negara
Dalam prosedur ini, plasenta (ari ari) akan terlepas dari rahim dan pembuluh darah akan terbuka, menyebabkan genangan darah dalam rahim.
Perdarahan inilah yang disebut lochia dan normal setelah persalinan.
Lochia adalah darah merah cerah yang membentuk jaringan uterus, pelapis, dan lendir.
Rata-rata, perdarahan akan terjadi selama 2-6 minggu setelah bedah operasi.
Pendarahan lebih berat dan berwarna merah terang pada awalnya, dan secara bertahap memerah menjadi merah atau merah muda.
Meskipun normal, akan tetapi ada pendarahan setelah melahirkan yang perlu diwaspadai.
Menurut Stanford Children'S Health, pendarahan postpartum dialami cukup banyak wanita.
Diperkirakan, 1 dari 100 sampai 5 dari 100 wanita mengalami pendarahan setelah melahirkan yang tak normal.
Pendarahan hebat ini lebih sering dialami wanita yang menjalani persalinan caesar.
Terdapat beberapa tanda pendarahan setelah melahirkan tak normal, di antaranya:
· Setelah hari ketiga persalinan, darah yang keluar dari vagina berwarna merah cerah
· Muncul gumpalan darah yang ukurannya lebih besar dari buah plum atau seperempat pembalut
· Pendarahan bisa memenuhi satu pembalut setiap jam, dan intensitasnya banyak
· Pandangan kabur
· Badan jadi panas dingin
· Keringat jadi berlebih
· Jantung berdebar kencang
· Pusing
· Lesu
· Mual
· Ingin pingsan
Apabila wanita yang baru bersalin mengalami pendarahan setelah melahirkan disertai gejala di atas, segera hubungi medis untuk penanganan lebih lanjut.
(*)