Kamu juga mungkin mengalami pendarahan implantasi, yang terjadi setelah embrio tertanam dalam rahim, kata Abdur-Rahman dan Ross.
Bisa juga karena hematoma orsubchorionic atau perdarahan yang terjadi ketika darah berkumpul di antara korion atau membran terluar sekitar embrio dan dinding rahim, jelas Jacques Moritz, MD, dokter kebidanan dan kandungan di New York-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.
Adapun bercak dan pendarahan yang mungkin perlu perhatian dan penanganan medis, yaitu:
- Pendarahan yang cukup banyak
“Jika pendarahan tidak seperti menstruasi atau bahkan lebih berat dari menstruasi, sebaiknya Anda khawatir," kata Abdur-Rahman.
Sulit untuk mencari standar tepat seperti apa yang disebut pendarahan berat, tapi Ross mengatakan jika kamu harus mengganti pembalut lebih dari sekali tiap tiga jam, itu bisa disebut pendarahan berat.
Baca Juga: Pendarahan Usai Melahirkan, Surya Saputra Ungkap Kondisi Rachel Maryam
- Disertai rasa sakit hebat
Bercak sering datang bersama nyeri dan kram, sehingga merasa tidak nyaman.
Apapun rasa sakit yang mengganggu, sebaiknya kamu catat dan konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Kembali Puncaki Billboard Hot 100 dengan 'Dynamite', BTS Kini Rajai Tangga Lagu Amerika!
- Pendarahan terjadi terus-menerus
Jika kamu hanya mendapat pendarahan ringan sesekali, mungkin itu bukan apa-apa.
"Aturan dasarnya adalah, jika tidak ada rasa sakit, tidak terjadi terus-menerus dan tidak berat, rasanya tidak ada yang perlu Anda khawatirkan," kata Abdur-Rahman.