Find Us On Social Media :

Bikin Gagal Punya Momongan, Simak Ciri-ciri Pendarahan Tidak Normal Saat Hamil, Nomor 3 Jarang Bumil Tahu!

By Devi Agustiana, Senin, 5 Oktober 2020 | 07:58 WIB

3 ciri-ciri pendarahan abnormal saat hamil ini wajiba diketahui.

Laporan Wartawan Gri.ID, Devi Agustiana

Grid.ID –  Setiap wanita hamil pasti akan merasa khawatir apabila ada yang hal aneh selama kehamilannya.

Misalnya saja mengalami apa yang dinamakan bercak atau keluar sedikit darah dari rahim, padahal ini normal.

Meski demikian, ada juga bercak atau pendarahan yang tidak normal.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, bercak atau perdarahan dari vagina yang normal dapat terjadi seperti saat kamu sedang di tahap awal mencoba metode kontrasepsi baru dan tubuh menyesuaikan diri dengan hormon yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Sempat Diisukan Koma, Ternyata Rachel Maryam Alami Pendarahan Hebat Usai Operasi Caesar, Kenali Tanda Pendarahan Setelah Melahirkan yang Perlu Diwaspadai Ini!

Tapi ketika bercak terjadi saat kamu sedang hamil, mungkin itu bisa berarti sesuatu yang lain.Namun, kamu tak perlu panik karena sesuatu yang lain itu belum tentu mengkhawatirkan.

"Anda bisa saja memiliki bercak di sepanjang kehamilan dan itu dianggap normal oleh dokter," kata Sherry Ross, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California.

Penyebabnya ada berbagai macam.

Pertama dan terpenting yang perlu kamu tahu, kehamilan membuat aliran darah ke area rahim, vagina dan serviks menjadi lebih deras, kata Jamil Abdur-Rahman, M.D., dokter dan ketua divisi kebidanan dan kandungan di Medical Center Vista East di Waukegan, Illinois.

Baca Juga: Heboh Kabar Rachel Maryam Sempat Koma hingga Pendarahan, Mulan Jameela dengan Sigap Langsung Bagikan Kondisi Terkini Sang Sahabat Usai Melahirkan: Mohon Doanya..

Darah juga dapat merembes keluar setelah berhubungan seks atau aktivitas fisik lainnya, bahkan keluar begitu saja seperti tanpa penyebab.

Kamu juga mungkin mengalami pendarahan implantasi, yang terjadi setelah embrio tertanam dalam rahim, kata Abdur-Rahman dan Ross.

Bisa juga karena hematoma orsubchorionic atau perdarahan yang terjadi ketika darah berkumpul di antara korion atau membran terluar sekitar embrio dan dinding rahim, jelas Jacques Moritz, MD, dokter kebidanan dan kandungan di New York-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.

Baca Juga: Heboh Dikabarkan Koma Usai Fotonya saat Terbaring Lemah Tersebar di Medsos, Rachel Maryam Ternyata Alami Hal Ini Setelah Lakukan Operasi Caesar, Surya Saputra : Bukan Koma...

Adapun bercak dan pendarahan yang mungkin perlu perhatian dan penanganan medis, yaitu:

  1. Pendarahan yang cukup banyak

“Jika pendarahan tidak seperti menstruasi atau bahkan lebih berat dari menstruasi, sebaiknya Anda khawatir," kata Abdur-Rahman.

Sulit untuk mencari standar tepat seperti apa yang disebut pendarahan berat, tapi Ross mengatakan jika kamu harus mengganti pembalut lebih dari sekali tiap tiga jam, itu bisa disebut pendarahan berat.

Baca Juga: Pendarahan Usai Melahirkan, Surya Saputra Ungkap Kondisi Rachel Maryam

  1. Disertai rasa sakit hebat

Bercak sering datang bersama nyeri dan kram, sehingga merasa tidak nyaman.

Apapun rasa sakit yang mengganggu, sebaiknya kamu catat dan konsultasikan ke dokter. 

Baca Juga: Kembali Puncaki Billboard Hot 100 dengan 'Dynamite', BTS Kini Rajai Tangga Lagu Amerika!

  1. Pendarahan terjadi terus-menerus

Jika kamu hanya mendapat pendarahan ringan sesekali, mungkin itu bukan apa-apa.

"Aturan dasarnya adalah, jika tidak ada rasa sakit, tidak terjadi terus-menerus dan tidak berat, rasanya tidak ada yang perlu Anda khawatirkan," kata Abdur-Rahman.

Megutip laman Web MD, kamu bisa kenakan pembalut sehingga dapat melacak seberapa banyak mengeluarkan darah, serta mencatat jenis darahnya (misalnya, merah jambu, coklat atau merah, licin atau penuh gumpalan).

Baca Juga: Hati-hati! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Coba-coba Makan Bawang Putih, Bisa Pendarahan Mendadak Loh

Jangan menggunakan tampon atau berhubungan seks saat kamu masih berdarah.

Kamu pun harus melakukan USG untuk mengidentifikasi apa penyebab pendarahan.

Ultrasonografi vagina dan perut sering dilakukan bersamaan sebagai bagian dari evaluasi lengkap.

(*)