Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan positif terinfeksi virus corona beberapa waktu lalu.
Saat ini, Donald Trump tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit militer Walter Reed.
Menurut beberapa media asing, Donald Trump telah menerima dosis pertama remdesivir.
Remdesivir adalah obat antivirus yang saat ini digunakan untuk mengobati virus corona.
Selain itu, Trump juga disuntik antibodi poliklonal Regeneron, mengonsumsi famotidine, melatonin, aspirin, seng, hingga vitamin D.
Apa itu Remdesivir?
Mengutip Fox, Senin (5/10/2002), obat produksi Gilead Sciences Inc. ini telah disetujui Pemerintah AS dalam penggunaan darurat terkait Covid-19.
Dokter telah melihat dampak positif penggunaan Remdesivir pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dalam uji klinis.
"Sejumlah uji coba dengan remdesivir telah dilakukan," kata Dr. Helen Boucher darii Tufts Medical Center.
"Kami tahu adalah pasien yang diobati dengan remdesivir menjadi lebih cepat sembuh," imbuhnya dikutip dari NBC Boston, Senin (5/10/2020).
Remdesivir, pada awalnya dibuat sebagai pengobatan yang memungkinkan untuk hepatitis.
Lalu pada 2014, obat ini dipelajari sebagai kemungkinan pengobatan untuk virus Ebola.
Para peneliti menemukan obat tersebut efektif melawan sindrom pernapasan akut yang parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Obat diberikan secara intravena dan pasien dapat diberikan perawatan selama lima atau 10 hari.
Remdesivir disebut dapat mempercepat proses pemulihan pasien sekitar 30 persen.
Namun, kemampuannya untuk memangkas angka kematian tidak signifikan secara statistik dalam uji klinis yang dijalankan oleh National Institutes of Health.
Berdasarkan sebuah penelitian, 74 persen dari 400 pasien yang menerima pengobatan menggunakan Remdesivir menjadi lebih baik setelah 14 hari dibandingkan dengan 59 persen yang tidak menerimanya.
Obat tersebut dilaporkan dapat menghambat virus corona menghasilkan enzim tertentu.
Dengan begitu, virus corona kesulitan mereplikasi dirinya sendiri dan mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19.
Setelah ini terjadi, virus corona tidak lagi dapat menyebar ke dalam tubuh.
Efek Samping Remdesivir
Meski diklaim mampu mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19, penggunaan remdesivir memunculkan efek samping.
Efek samping dari pemakaian obat ini diduga akan menyebabkan alergi, mempengaruhi hati, liver, bahkan ginjal.
Remdesivir di Indonesia
Remdesivir rencananya akan segera didistribusikan di Indonesia dalam waktu dekat.
Baca Juga: Sule Akui Takut Kehilangan Nathalie Holscher
Mengutip Kompas, Senin (5/10/2020), PT Kalbe Farma Tbk menjadi distributor obat remdesivir yang diproduksi perusahaan farmasi terkemuka India, Hetero.
Harga obat antivirus dengan merek dagang Covifor dibanderol Rp 3 juta per vial atau per dosis.
Vial merupakan suatu benda penampung cairan, bubuk, atau tablet farmasi. Umumnya, vial modern terbuat dari kaca atau plastik.
Obat remdesivir covifor hanya akan dijual dan dipasarkan di rumah sakit. (*)