Find Us On Social Media :

Rachel Maryam Terpaksa Melahirkan Lebih Awal Karena Komplikasi, Inilah 8 Komplikasi Kehamilan yang Harus Bumil Waspadai!

By Devi Agustiana, Senin, 5 Oktober 2020 | 11:44 WIB

Rachel Maryam & Edwin Aprihandono.

Baca Juga: Rachel Maryam Sempat Dikabarkan Koma Pasca Melahirkan, Mulan Jameela Ungkap Kondisi Terkini Sahabatnya

Selain itu, komplikasi kehamilan dapat membuat kehamilan berisiko tinggi yang membutuhkan perawatan dan pemantauan rutin.

Dilansir Grid.ID dari laman Nakita, inilah daftar komplikasi kehamilan yang sering terjadi dan harus disadari oleh bumil:

  1. Keguguran

Keguguran adalah salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi pada trimester pertama.

Ada sekitar 50 hingga 70 persen dari keguguran ini terjadi karena kelainan kromosom pada sel telur yang dibuahi seperti jumlah kromosom yang salah dalam telur atau sperma.

Faktor-faktor seperti usia, gangguan kronis, masalah rahim atau leher rahim, riwayat cacat lahir, dan gaya hidup seperti merokok juga dapat meningkatkan risiko keguguran.

Baca Juga: Rachel Maryam Dikabarkan Koma Pasca Melahirkan, Sang Adik : Itu Tidak Benar!

  1. Kelahiran prematur

Kelahiran prematur adalah saat bayi dilahirkan sebelum 37 minggu.

Gejala-gejala kelahiran prematur seperti lebih tinggi dari keputihan biasa, banyak cairan lendir misalnya berdarah, lebih dari 4 kontraksi dalam 1 jam dengan atau tanpa sakit perut seperti kram menstruasi, tekanan di daerah panggul dengan rasa bahwa bayi mensorong ke bawah, dan nyeri punggung bawah.

Baca Juga: Heboh Dikabarkan Koma Usai Fotonya saat Terbaring Lemah Tersebar di Medsos, Rachel Maryam Ternyata Alami Hal Ini Setelah Lakukan Operasi Caesar, Surya Saputra : Bukan Koma...

  1. Preeklamsia

Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan risiko tinggi yang terjadi sebagian besar selama trimester ketiga, tetapi dapat mulai setiap saat setelah paruh kedua kehamilan atau bahkan hingga enam minggu setelah melahirkan.

Preeklamsia menyebabkan tekanan darah tinggi dengan mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan merusak organ-organ vital di tubuh seperti ginjal, hati, dan otak.