"Jujur sebenernya dulu berpikir untuk hanya menjalankan reputable restaurant hanya dua, Jakarta dan Bali," ujar chef Juna.
Sayangnya menurut Chef Juna, orang-orang Indonesia tidak terlalu mengapresiasi hidangan layaknya orang Amerika.
Karena hal itu, chef 45 tahun ini harus menata ulang mimpinya dan menyesuaikan dengan kondisi pasar.
"Di sini, sorry to say, orang juga tidak terlalu appreciate the food. Baru akhir-akhir ini aja."
"Kebanyakan mereka ke tempat itu (restoran) untuk mejeng, nongkrong, dan lain sebagainya," tandas chef Juna.
(*)