Find Us On Social Media :

Dididik Keras dan Selalu Dituntut Jadi Nomor 1, Raline Shah Akui Dirinya Selalu Mengenakan Topeng di Wajahnya: Di dalamnya Senang dan Bersyukur, di Luarnya Sakit

By Rissa Indrasty, Rabu, 7 Oktober 2020 | 18:21 WIB

Raline Shah

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Banyak yang iri terhadap kehidupan Raline Shah yang bergelimang harta dan dimanjakan bak putri raja sejak lahir.

Tapi nyatanya, Raline Shah dididik sangat keras oleh sang ayah.

"Ayah aku juga, kesannya aku kayak princess gitu, tapi dia keras banget misalnya kita berburu gitu, 'Raline, jangan nangis,' harus keras," ungkap Raline Shah saat dikutip Grid.ID di YouTube Daniel Mananta, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Hidupnya Terlalu Dikontrol Sang Ayah, Raline Shah Akui Dirinya Pernah Berontak dan Pergi ke Pesta Diam-diam

Di samping itu, Sang Ayah selalu menuntut Raline Shah untuk selalu menjadi yang terbaik.

Hal yang dikira Raline Shah ketika masih kecil, semua orang akan menerimanya dan menyukainya jika dirinya menjadi nomor satu.

"Raline harus nomor 1, di kelas harus ini itu, permulaan hidupku, aku pikir sampai aku lulus sekolah aku harus berada di jalan tertentu di mana orang bisa mencintaiku," ungkap Raline Shah.

Meski dididik sangat keras, Raline Shah merasa hal itu justru membentuk mentalnya menjadi sangat baik.

"Jadi yang gitu bikin aku jadi orang yang kuat tapi juga nggak terlalu," ungkap Raline Shah.

Raline Shah mengaku dirinya selalu berusaha memasang topeng untuk terlihat baik-baik saja di depan semua orang.

Baca Juga: Disinggung soal Perselingkuhan, Nathalie Holscher Ngaku Sudah Terbuka dengan Sule sampai Rela Patahkan SIM Card Demi Sebuah Kepercayaan : Ganti Nomor Baru Dua-duanya!

"Aku juga nggak kaku kan. Terutama saat aku remaja. Oke aja kalau orang-orang cerita mengenai masalah mereka, tapi buatku mungkin aku cuma bisa percaya sama kamu, atau aku selalu terlihat okey, i' okey. Di situ aku belajar, manusia di dalamnya senang dan bersyukur dan di luarnya seperti sakit," ungkap Raline Shah.

Namun, seiring berjalannya waktu, kini Raline Shah mengaku bahwa dirinya sendiri telah menerima rasa sakit itu.

"Yang kita rasakan ketika aku kecil tumbuh besar atau patah hati dan di atasnya, dinamakan fasad, fasad yang harus kita simpan, sejalan kita tumbuh dan dewasa seperti kamu dan aku, kita hancurkan fasadnya, retak, sehingga rasa sakit itu bisa keluar dan bisa kita bagi, dan kita bisa menjadi diri sendiri," tutup Raline Shah.

(*)