Bukan tanpa alasan nama besar Soekarno sedikit tercoreng.
"Kalau misalkan itu tidak benar mematikan mikrofon ya udah berarti kita salah, kalau gak sengaja 'yo wis dimaafkan' kalau disengaja gue kasihan sama nama besar kakeknya," tuturnya.
"Apa rasanya itu melihat, ih gak tahu gue ngeri, ya gini lah setiap tindakan kita menunjukan kita ini orang seperti apa. Sesederhana itu aja sih," ungkapnya.
Sudah mengawal kasus ini cukup lama, Melanie sendiri mengaku patah hati dengan disahkannya RUU Cipta Kerja.
"Gue udah mengawal omnibus law ini dari lama, bukan pas pengesahan ini," kata Melanie.
"tapi ya kayak orang patah hati tahu gak sih, Gue udah gak bisa komen apa-apa lagi pada dasarnya," sambungnya.
Melanie pun menilai masyarakat bisa menilai sendiri jika menilik keberpihakan pemerintah.
Terlebih pengesahan omnibus law ini disahkan secara diam-diam.
"Sudah terbukti berarti orangnya seperti apa. Skala prioritasnya sudah terbukti apa yang di atas apa yang di bawah. Dan lagi lagi dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.
"Kalau melakukan sesuatu yang jelas sangat open. Kalau sembunyi-sembunyi ya begitu dikira-kira aja sendiri," imbuhnya.