Pasalnya, Marsha Blackburn merupakan senator yang berusatra tentang anti pernikahan gay, anti hak gay, dan mendukung pembatalan perlindungan bagi perempuan dalam hal kekerasan dalam rumah tangga dan penguntitan.
Dengan dukungan ibunya, Taylor Swift yang berlinang air mata memberitahu kelompok dengan semua anggota laki-laki tersebut bahwa, "Aku sekarang mengatakan bahwa aku melakukan sesuatu yang kutahu itu benar, dan aku harus berada di sisi yang benar dalam sejarah."
Setelah Marsha Blackburn memenangkan suara, Taylor Swift berjanji untuk membantu meningkatkan partisipasi pemilih untuk pemilu 2020 dan menulis lagu politik 'Only the Young'.
"Aku benar-benar kesal karena Tennessee berjalan seperti itu, jelas. Jadi aku hanya ingin menulis lagu tentang itu," kata Taylor Swift pada Variety tentang lagu tersebut.
"Aku tidak tahu di mana itu akan berakhir. Tapi kupikir akan lebih baik jika [lagu] itu keluar pada saat itu mungkin bisa memicu beberapa 'kebakaran' politik dan mungkin melibatkan orang-orang muda untuk membentuk pandangan mereka sendiri, melepaskan diri dari kelompok, dan tidak merasa perlu melakukannya, memberikan suara yang persis sama dengan cara orang-orang di kota mereka memberikan suara."
Dalam beberapa bulan terakhir, Taylor Swift telah blak-blakan di media sosial tentang ketidaksetujuannya terhadap Presiden Donald Trump.
Pada Agustus, dia mengecam Donald Trump di Twitter karena serangannya yang berkelanjutan terhadap pemungutan suara melalui surat.
"Tampaknya hal itu merujuk pada ketidaksukaan Trump terhadap layanan pos dan pemungutan suara melalui surat."
"Opsi yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh banyak orang Amerika pada November di tengah pandemi virus corona yang sedang berlangsung," tulis Taylor Swift.
"Penghitungan pembongkaran USPS [Pos Amerika] oleh Trump membuktikan satu hal dengan jelas: Dia SANGAT KHAWATIR. Kami tidak ingin dia menjadi presiden kami."
"Dia [Trump] memilih untuk menipu secara terang-terangan dan mempertaruhkan nyawa jutaan orang Amerika dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaan," pungkasnya.
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)