"Aku memimpikan girl group yang innocence, tetapi kami tidak menerima banyak pengakuan, jadi kami mulai mempromosikan dengan konsep yang provokatif," kenang Gayoung.
"Alasanku tidak bisa terlalu sedih atau terlalu bahagia adalah karena kami tiba-tiba memiliki lebih banyak jadwal setelahnya. Jadi kami terus melakukan konsep yang lebih provokatif," imbuhnya.
Gayoung juga menyatakan dengan tegas bahwa ia menentang penggunaan kostum provokatif yang diberikan kepada grupnya saat pembuatan video musik tersebut.
Baca Juga: Mengikuti Jejak Kesuksesan Parasite, Film Korea Minari Diprediksi Raih Nominasi Academy Awards 2021!
Dia menyatakan, "Pada hari pembuatan video musik, kami sangat menolak untuk mengenakan pakaian yang provokatif".
"Kami mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak bisa menari dengan pakaian itu, tetapi produser mengatakan kepada kami untuk mencobanya terlebih dahulu sebelum mengatakan kami tidak bisa."
"Pada akhirnya, mereka merilis foto-foto itu. Karena trauma waktu itu, aku tidak bisa memakai kemeja atau celana lengan pendek."
Sementara itu, ibu Gayoung menyatakan bahwa dia menentang keinginan putrinya menjadi penyanyi.
Pasalnya, Gayoung adalah seorang siswa teladan yang ingin bersekolah di sekolah Ivy League.
Bahkan setelah melihat konsep seksi yang dikenakan putrinya, sang ibu sampai menangis.