Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ada-ada saja aksi sejumlah oknum yang terlibat dalam demo penolakan RUU Cipta Kerja baru-baru ini.
Dalam aksi demo yang masih memanas ini, seorang pria diamankan polisi lantaran melakukan gerak-gerik mencurigakan.
Ya, bak musuh dalam selimut, pria yang mengaku mendukung aksi penolakan RUU Cipta Kerja ini justru berniat bikin rusuh.
Beruntung, pria berinisial AS itu telah diamankan sebelum aksi demo dilangsungkan.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Jumat (8/9/2020), AS diamankan pihak berwajib lantaran membawa senjata tajam di tangan kanannya.
"Amankan cepat amankan cepat, bawa sajam dia," teriak salah seorang polisi yang tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).
Sigap amankan pelaku, polisi akhirnya membawa AS ke kantor polisi untuk dimintai sejumlah keterangan.
"Bawa saja ke kantor segera," teriak seorang polisi lainnya.
Usai diamankan, AS mengaku tidak ingin mengikuti demo melainkan ingin membubarkan aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Aksi Demonstrasi di Yogyakarta Berujung Ricuh, Sultan Hamengkubuwono X Angkat Bicara
Sebab, AS mengaku kesal lantaran demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat telah menghalangi Jalan Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
"Saya mau membubarkan mereka karena tidak bisa lewat, kasihan masyarakat banyak," ujarnya.
Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews.com, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hari ini tidak akan ada aksi buruh di jalan menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Pasalnya, pekan depan akan ada pertemuan dari 32 federasi dan konfederasi serikat pekerja, untuk menentukan langkah ke depan setelah aksi mogok nasional selama tiga hari.
"Iya (tidak ada aksi besok)," ucap Said saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Lebih lanjut, pihaknya akan memberikan informasi terbaru kepada para buruh.
"Nanti kami kabari hasilnya, perihal langkah buruh ke depan," ucap Said.
(*)