Find Us On Social Media :

Seorang Pria yang Mengaku Dukung Aksi Penolakan UU Cipta Kerja Ternyata Sembunyikan Senjata Tajam Demi Bubarkan Demo, Alasan Pelaku Bikin Gregetan!

By Novia, Jumat, 9 Oktober 2020 | 17:15 WIB

Seorang pria bersenjata tajam berusaha menyusup ke aksi mahasiswa dan buruh di Banjarmasin berhasil diamankan polisi, Kamis (8/10/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Ada-ada saja aksi sejumlah oknum yang terlibat dalam demo penolakan RUU Cipta Kerja baru-baru ini.

Dalam aksi demo yang masih memanas ini, seorang pria diamankan polisi lantaran melakukan gerak-gerik mencurigakan.

Ya, bak musuh dalam selimut, pria yang mengaku mendukung aksi penolakan RUU Cipta Kerja ini justru berniat bikin rusuh.

Baca Juga: Temui Demonstran di Gedung Sate saat Hujan Turun hingga Setujui Kirim Surat ke Presiden Jokowi, Ridwan Kamil Banjir Pujian dari Warganet: Padahal Hanya Perlu Seperti Ini yang Diinginkan Pendemo!

Beruntung, pria berinisial AS itu telah diamankan sebelum aksi demo dilangsungkan.

Melansir informasi dari Kompas.com pada Jumat (8/9/2020), AS diamankan pihak berwajib lantaran membawa senjata tajam di tangan kanannya.

"Amankan cepat amankan cepat, bawa sajam dia," teriak salah seorang polisi yang tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).

Baca Juga: Ikut Turun ke Jalan Mendukung Aksi Mahasiswa Unjuk Rasa dan Janji Berikan Nilai A, Sejumlah Dosen Beberkan Alasannya: Saya Yakin Ini Perjuangan Nurani, Jadi Tidak Takut

Sigap amankan pelaku, polisi akhirnya membawa AS ke kantor polisi untuk dimintai sejumlah keterangan.

"Bawa saja ke kantor segera," teriak seorang polisi lainnya.

Usai diamankan, AS mengaku tidak ingin mengikuti demo melainkan ingin membubarkan aksi unjuk rasa.

Baca Juga: Aksi Demonstrasi di Yogyakarta Berujung Ricuh, Sultan Hamengkubuwono X Angkat Bicara

Sebab, AS mengaku kesal lantaran demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat telah menghalangi Jalan Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Banjarmasin.

"Saya mau membubarkan mereka karena tidak bisa lewat, kasihan masyarakat banyak," ujarnya.

Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews.com, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hari ini tidak akan ada aksi buruh di jalan menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca Juga: Kencan Pertama Seorang Duda dengan Wanita yang Baru Dikenal Berujung Maut, Saksi Mata: Dia Tidak Bisa Menghentikan Mobilnya!

Pasalnya, pekan depan akan ada pertemuan dari 32 federasi dan konfederasi serikat pekerja, untuk menentukan langkah ke depan setelah aksi mogok nasional selama tiga hari.

"Iya (tidak ada aksi besok)," ucap Said saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Lebih lanjut, pihaknya akan memberikan informasi terbaru kepada para buruh.

Baca Juga: Dinilai Tak Mendengarkan Aspirasi Rakyat Gegara Presiden Jokowi Melakukan Kunjungan ke Kalimantan Tengah, Persatuan Buruh Indonesia: Harusnya Hadapi Kami yang Ingin Ketemu!

"Nanti kami kabari hasilnya, perihal langkah buruh ke depan," ucap Said.

(*)