Hal tersebut karena ayahnya tak ingin menyalahgunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
"Kita pindah rumah dinas, ketika itu kita di rumah dinas rektor, kalo udah nggak jadi rektor, nggak boleh dong pakai fasilitas yang bukan lagi haknya," tuturnya.
"Rumah dinasnya (mentri) tuh blelum siap, masih kotor, banyak kecoak, karena nggak dipakai pada saat itu."
"Tapi Abi kekeuh kita nggak berhak tinggal di rumah rektor, kita pindah ke rumah dinas yang masih kondisinya kayak gitu," ungkap Najwa Shihab.
Bahkan, Najwa Shihab mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarga sempat dalam situasi tak punya tempat tinggal untuk dihuni.
"Pindah sebulan, tiba-tiba beberapa bulan udah nggak jadi menteri lagi dan keluar."
"Kita sempat berada di posisi nggak punya rumah, karena rumah di Jeruk Purut itu, rumah pribadinya Abi, dikontrakin," tutup Najwa Shihab.
(*)