Find Us On Social Media :

Acara Santuy Malam Trans TV Kena Tegur KPI, Adegan Jahil Sule pada Bopak Dianggap Berbahaya Ditonton!

By Mia Della Vita, Minggu, 11 Oktober 2020 | 13:27 WIB

Program acara Santuy Malam Trans TV kena tegur KPI. adegan jahil Sule pada Bopak menjadi sorotan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID - Program acara televisi Santuy Malam yang tayang di Trans TV mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Menurut KPI, tayangan pada 7 Agustus 2020 pukul 20.13 WIB kedapatan melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI Tahun 2012.

Sebagai akibatnya, KPI menjatuhkan sanksi administratif berupa teguran tertulis untuk acara yang dipandu oleh Sule itu.

Baca Juga: Pernikahan Nikita Willy dan Indra Priawan Batal Dilaksanakan Oktober, Pihak Keluarga Sudah Tentukan Tanggal Pengganti?

Teguran tertulis KPI ini telah dilayangkan ke Trans TV pada 29 September lalu.

Berdasarkan keterangan dalam surat teguran, KPI menemukan adanya adegan Sule memakaikan helm kepada Bopak yang berisi serbuk putih.

Ada juga adegan mengelap wajah menggunakan handuk yang sudah terolesi tinta hitam.

Sehingga rambut dan wajah Bopak penuh dengan serbuk putih dan tinta hitam.

Baca Juga: Nostalgia Zaman Hidup Susah Sebelum Jadi Artis Terkenal, IU Ungkap Alasan Berurai Air Mata untuk Pertama Kalinya Setelah Mencoba Tegar : Saat Melihat Wajahmu, Tiba-tiba Aku Menangis

Selain itu, terdapat adegan seorang pria yang terlentang di atas tandu dengan mulut yang dimasuki selang pompa angin manual, kemudian dipompakan angin dari pompa tersebut.

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menilai adegan seperti itu tidak pantas dijadikan materi siaran.

Pasalnya, adegan itu tidak memberi nilai dan pembelajaran yang baik bagi penonton.

Baca Juga: Ngaku Tak Pernah Ditolak Cewek, Ariel NOAH Justru Setali Tiga Uang dengan Luna Maya yang Berucap Pernah Stalking Mantan, sang Vokalis: Asal Nggak Ketahuan Aja

Meskipun dalam konteks candaan, adegan-adegan seperti itu dikhawatirkan akan dianggap sebagai hal yang lumrah atau biasa dalam candaan sehari-hari.

"Kita tak ingin anak-anak dan remaja kita meniru candaan seperti itu."

"Menghibur boleh saja tapi ingat jangan memberi contoh yang negatif dan mungkin membahayakan pada mereka."

"Saya rasa ide menghibur dengan cara kasar seperti itu sudah lama menjadi temuan dan telah lama ditinggalkan."

"Banyak kreativitas lain yang bisa dilakukan namun tetap menghibur dan aman," jelas Mulyo.

Baca Juga: Bintang Emon Angkat Bicara Soal Tudingan Jadi Provokator, Annisa Pohan: Anak Siapa Nih ?

Selain itu, sambung Mulyo, mengerjai orang tertentu secara berulang-ulang dalam sebuah atau setiap tayangan juga rawan dikategorikan sebagai bentuk bullying.

Mulyo pun mengingatkan Trans TV dan juga lembaga penyiaran lain, agar senantiasa memperhatikan konsep atau isi program yang diberi klasifikasi R atau remaja.

Menurutnya, acara yang berklasifikasi R harus lebih peka dan peduli dengan perkembangan psikologis para remaja.

Baca Juga: Terungkap Kondisi Terkini Najwa Shihab Usai Pesan 'Minta Tolong' di Kertas Pernyataan UU Cipta Kerja Beredar: Belajar dan Berani Ambil Sikap

"Mungkin saja acara ini ditonton oleh anak-anak karena jamnya masih di bawah pukul 10 malam."

"Jadi alangkah baiknya jika program ini dapat menyampaikan pesan dan contoh yang baik, edukatif, menghibur, dan menumbuhkan rasa tahu remaja atau anak-anak terhadap sesuatu yang positif."

"Saya harap lembaga penyiaran memperhatikan rambu-rambu dari program yang dilabeli R ini," tandas Mulyo dikutip Grid,ID dari situs KPI, Minggu (11/10/2020). (*)