Find Us On Social Media :

Mahasiswa UGM Kabarnya Babak Belur hingga Terkapar di Rumah Sakit Gegara Dipaksa Mengaku Sebagai Provokator dalam Aksi Demo, Kapolres Buka Suara

By Novia, Selasa, 13 Oktober 2020 | 11:20 WIB

Massa aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law dari berbagai elemen terlibat kericuhan dengan aparat keamanan di depan DPRD DI Yogyakarta, Kamis (8/10/2020).

"Kepala dan muka saya beberapa kali dipukul, sampai gagang kacamata saya patah," kata dia.

Baca Juga: Nasibnya Malang Akibat Ulah Kedua Orang Tuanya, Bocah 12 Tahun di Aceh Tengah Ditemukan dalam Kondisi Terkapar Mengigil di Jalanan

Selain menjadi korban kekerasan, ARN juga diminta untuk mengakui bahwa dirinya adalah provokator setelah memeriksa ponselnya.

"Mereka anggap chat saya dengan mahasiswi ini untuk provokasi demo Gedung DPRD jadi ricuh," kata ARN.

Mengetahui hal tersebut, Direktur Kemahasiswaan UGM Suharyadi sempat mengunjunginya ketika selang infus dan oksigen masih terpasang di tubuhnya.

Baca Juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Merebak, Seorang 'Anak Sultan' Mendadak Gemparkan Publik karena Unjuk Rasa Gunakan Outfit Senilai Rp 22 Juta: Jangan-jangan Anak DPR!

"Pak Haryadi minta saya tetap semangat tetap pikir positif. Saya ingin masalah ini cepat selesai dan bisa kuliah kembali," ujar dia.

Lebih lanjut melansir informasi dari TribunnewsMaker.com, Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro angkat bicara.

Purwadi Wahyu Anggoro, membantah adanya pemukulan oleh pihak kepolisian saat melakukan interogasi terhadap ARN.

Baca Juga: Hidup di Sebuah Rumah Penuh Sampah dan Kotoran Manusia, Kisah Pilu Ibu dan Anak di DIY Bikin Miris Setelah Ditinggal Pergi Ayahnya!

"Tidak ada. Yang sudah di Polresta tidak ada pemukulan, mereka kan di lapangan," kata Purwadi saat dikonfirmasi melalui pesan.