Find Us On Social Media :

Hati-hati Orang Tua! Ini 3 Penyebab Pubertas Dini Pada Anak, Termasuk Paparan Zat Beracun

By Devi Agustiana, Selasa, 13 Oktober 2020 | 11:50 WIB

Ilustrasi anak-anak yang mengalami pubertas dini.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDPubertas merupakan siklus biologis yang dialami semua manusia.

Masa pubertas pada anak perempuan terjadi sejak usia 8-13 tahun.

Sedangkan pada anak laki-laki dimulai usia 9-14 tahun.

Namun, kemunculan tanda pubertas kadang tak normal.

Baca Juga: Mengenal Cacar Air yang Sedang Diderita Putri Bungsu Ruben Onsu dan Sarwendah, Ini yang Hal-hal yang Harus Dilakukan Apabila Anak Terkena Cacar Air, Orang Tua Wajib Tahu!

Bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.

Dikutip Grid.ID dari laman Kompas.com, pubertas memang dimulai lebih awal pada anak perempuan dibandingkan laki-laki.

Di Kaiser Permanente California Utara, banyak anak perempuan usia 6 tahun sudah menunjukkan tanda pubertas dini atau pubertas prekoks.

Pubertas prekoks adalah istilah medis untuk pubertas yang dimulai pada anak perempuan di bawah 8 tahun dan anak laki-laki di bawah 9 tahun.

Baca Juga: Pedangdut Ini Ngaku Alami Bullying Parah Sejak Kecil Sampai Ketakutan Buat Keluar Rumah, Kenali 4 Bahaya Perundungan Saat Dewasa, Orangtua Wajib Tahu!

Melansir laman Nakita, berdasarkan artikel yang disajikan Bagian Penelitian dan Pengembangan RS Kanker Dharmais, Jakarta, dalam laman resmi rumah sakit, dijelaskan bahwa ada 3 penyebab utama dalam terjadinya pubertas dini, yaitu kegemukan (obesitas), paparan zat-zat berbahaya dari lingkungan, dan stres.

1. Obesitas

Anak yang gemuk cenderung mengalami pubertas dini karena banyaknya lemak yang ada dalam tubuhnya.

Dalam hal ini, keberadaan lemak, terutama lemak subkutan di dalam tubuh dikenal dapat memproduksi hormon estrogen.

1. Paparan zat beracun

Paparan terhadap zat-zat berbahaya dan beracun dari lingkungan yang bertindak sebagai estrogen di dalam tubuh, seperti zat-zat yang digunakan dalam kain tahan api, kosmetik, plastik, pestisida, deterjen, maupun produk rumah tangga atau industri umum lainnya dapat memicu pubertas dini.

Baca Juga: Viral Ibu Bunuh Anak karena Susah Belajar Online, Ini 2 Hal yang Harus Orangtua Pahami Saat Dampingi Anak Belajar

Hal itu terjadi karena paparan zat tersebut dapat meniru efek estrogen dalam tubuh wanita.

2. Kondisi stres

Stres dapat mendatangkan malapetaka pada sistem endokrin (terkait hormon) dan mungkin saja stres dimulai dari usia yang lebih dini daripada sebelumnya.

Kurang tidur, tekanan sekolah, stres di rumah, tekanan teman sebaya dan intimidasi adalah beberapa dari stres utama yang sering dialami remaja.

Stres juga bisa membuat anak gadis lebih gemuk, lebih banyak lemak berarti lebih banyak estrogen dan ini dapat menjadi penyebab pubertas dini.

Baca Juga: Anya Geraldine Mengaku Pernah Jadi Korban Perundungan dari SD hingga SMA, Ternyata Ini 4 Dampak Bullying Paling Berbahaya, Orang Tua Wajib Tahu!

Stres dapat menyebabkan gemuk, karena terdapat hormon bernama Adamts1 yang muncul ketika seseorang mengalami stres di saat bersamaan mendorong sel-sel lemak tumbuh menjadi lebih cepat.

Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan kondisi tumbuh kembang anak dan lingkungannya.

Segera konsultasikan dengan dokter apabila terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan.

(*)