Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Nasi uduk sudah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.
Bukan hanya dikonsumsi saat sarapan, nasi uduk juga nikmat disajikan malam hari.
Rasanya sepiring nasi dan lauk sangat memuaskan lidah dan perut di pagi hari.
Ditambah lagi dengan beragam topping menggiurkan seperti kering tempe, bihun goreng, dan bakwan.
Ketika tak medapati pedagang nasi uduk.
Kita pun bisa dengan mudah membuatnya, hanya dengan menggunakan rice cooker.
Mengutip laman Sajian Sedap, kamu cukup memasak nasi seperti biasa.
Yang membedakan hanyalah menggunakan tambahan santan kental.
Setelah matang pun, tunggu sampai uap-nya hilang, kemudian buka penutup rice cooker.
Dengan begitu kamu bisa makan nasi uduk dengan mudah dan nikmat.
Namun, ada fakta yang perlu kamu tahu tentang makanan ini.
Ternyata nasi uduk bisa memicu bahaya apabila dikonsumsi setiap hari.
Dilansir Grid.ID dari lama Grid Hype, meskipun terlihat lezat dan mengenyangkan, nasi uduk memiliki dampak buruk pada kesehatan.
Nasi uduk biasa disajikan dengan bihun goreng dan ditambahkan dengan gorengan.
Jika diperhatikan, nasi uduk sudah merupakan sumber karbohidrat.
Jadi jika ditambah dengan bihun atau kentang, maka asupan karbohidrat bisa bertambah berkali-kali lipat.
Selain itu, gorengan yang jadi pelengkap nasi uduk biasanya tinggi lemak karena mengandung banyak minyak.
Nasi uduk dari nasi putih pun memiliki bahaya yang juga sama.
Terutama jika mengonsumsi nasi secara berlebihan.
Bahkan dapat memicu penyakit mematikan, seperti ini:
1. Obesitas
Nasi putih sangat tidak disarankan untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan.
Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa konsumsi nasi putih yang rutin dapat menyebabkan obesitas.
Baca Juga: Kebobolan Anak Kelima, Ussy Sulistiawaty Ngidam Nasi Uduk Jam 3 Pagi!
Nasi putih mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi sehingga bisa menaikkan berat badan.
Dalam 100 gram nasi putih terdapat 130 kalori dan 28 gram karbohidrat.
Jika ingin memenuhi karbohidrat harian tanpa nasi putih, bisa diganti dengan kentang, ubi atau jagung.
2. Diabetes tipe 2
Nasi putih menempati skor indeks glikemik yang tinggi, maka dikaitkan dengan resiko diabetes tipe 2.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula.
Beras putih memiliki indeks glikemik 64, sementara beras merah memiliki indeks 55.
Makanan yang memiliki indeks glikemik lebih rendah akan lebih baik bagi penderita diabetes.
3. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik adalah faktor resiko yang dapat meningkatkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Berdasarkan penelitian, orang dengan konsumsi rutin nasi putih lebih beresiko mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik bisa berbentuk tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, garis pinggang yang besar, dan kadar HDL yang rendah.
Baca Juga: Bergaul dengan Anak Orang Kaya, Kevin Aprilio Pernah Dagang Nasi Uduk Agar Uang Jajannya Sama Banyak
4. Kanker
Padi yang ditanam di daerah tertentu ada yang terkontaminasi oleh arsenik.
Arsenik bisa meningkatkan resiko akan kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Oleh karena itu, jika kamu terbiasa sarapan dengan menu nasi uduk, cobalan untuk kombinasikan dengan beragam sayuran yang kaya gizi dan nutrisi.
Hal ini agar kesehatan tetap terjaga, baik jangka pendek atau jangka panjang.
(*)