Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini aksi bunuh diri kembali terjadi di Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur.
Seorang ibu muda dikabarkan nekat melakukan tindak bunuh diri, setelah melahirkan bayinya.
Menenggak racun tikus, wanita berinisial MR (29) dikabarkan melakukan tindakan tersebut pada Kamis (15/10/2020).
Melansir informasi dari Kompas.com, Sabtu (17/10/2020), Kapolsek Bungkal, AKP Joko Suseno mengatakan korban dikabarkan mengalami depresi.
Diduga mengalami depresi sejak dua tahun terakhir, MR diketahui rutin melakukan pengobatan ke dokter jiwa.
Namun sayang, meskipun sudah melakukan pengobatan, depresi yang diderita MR kembali memuncak.
Setelah melahirkan bayinya dan tak lama kemudian ditinggal suaminya ke luar negeri, MR justru melakukan tindakan nekat tersebut.
"Kami belum tahu depresinya itu setelah melahirkan anak atau karena suaminya berangkat ke luar negeri," jelas Joko kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (16/10/2020).
Sebelum menenggak racun, korban diduga pergi ke pasar untuk membeli racun tikus tersebut.
Baca Juga: Nyaris Bunuh Diri dan Segera Sadar, Ria Ricis Langsung ke Masjid!
"Kemungkinan korban ke pasar untuk membeli racun itu," jelas Joko.
"Sejam kemudian ibu korban mengetahui korban kejang-kejang dan mata melotot di dalam kamar," lanjutnya.
Histeris menyaksikan anaknya dalam kondisi kejang, ibu korban sontak memanggil suami dan warga sekitar.
"Korban muntah-muntah dan mengeluarkan busa dari mulut," lanjutnya.
Berinisiatif membawa korban ke rumah sakit, korban dikabarkan sudah meninggal dunia saat keluarga tengah mencari tumpangan atau transportasi.
Sementara itu melansir dari KompasTV, informasi serupa juga terjadi di Ponorogo, Jawa Timur.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Aktris Jepang Takeuchi Yuko Ditemukan Meninggal Dunia Bersama Suaminya
Seorang pria ditemukan tewas pada 24 Mei 2020 sore di kediamannya yang baru saja dihuni kisaran satu bulan.
Tim identifikasi kepolisian Polres Ponorogo yang datang ke lokasi mendapati korban sudah tidak bernyawa.
Diduga mengalami kesulitan ekonomi, korban akhirnya nekat melakukan tindak bunuh diri.
(*)