Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja masih terus berlanjut.
Gelombang aksi unjuk rasa yang tak jua surut, baru-baru ini kembali digelontorkan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ribuan buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati yang berada di Jalan Tegar Beriman, Cibinong.
Berlangsung pada Jumat (16/10/2020), masyarakat mendesak Bupati Bogor Ade Yasin untuk mendukung upaya buruh dalam menolak regulasi tersebut.
Pasalnya, sejak UU Cipta kerja disahkan oleh pemerintah dan DPR, regulasi ini dinilai hanya menguntungkan investor.
Sementara itu, warga juga menilai regulasi UU Cipta Kerja ini hanya mengebiri hak para buruh.
Melansir informasi dari Kompas.com Minggu (18/10/2020), Bupati Bogor Ade Yasin akhirnya turun tangan menemui para buruh.
Dalam aksi unjuk rasa itu, Ade Yasin mengaku akan mendukung penuh aspirasi para buruh.
Selain itu, Ade Yasin juga menyatakan secara tegas berpihak pada rakyat untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Hidup buruh, saudara-saudaraku yang tercinta, saya Bupati pasti akan berpihak kepada rakyatnya karena jumlah pabrik dan buruh terbesar di sini," teriak Ade di hadapan buruh.
"Ribuan buruh bekerja di sini dan itu masyarakat saya. Apapun asalnya, apakah dia warga Tapanuli, Maluku, tapi selama dia hidup di Kabupaten Bogor saya akan dukung perjuangan saudara, tolak omnibus law," lanjutnya.
Berkomitmen atas dukungannya, Bupati Bogor itu mengaku akan segera mengirim surat rekomendasi pada Presiden Joko Widodo.
Pihaknya berharap, Presiden segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Omnibus law.
Menurutnya, keberpihakan pemimpin terhadap rakyat saat ini sangat dibutuhkan.
Terlebih, aksi unjuk rasa menolak regulasi ini memiliki alasan yang kuat dan mendasar.
"Ini masyarakat saya dan jumlah buruh di Kabupaten Bogor terbesar ya ikatannya se-Indonesia juga dengan pengusaha terbesar se-Indonesia."
"Sehingga ketika mereka meminta saya untuk mendukung untuk menyerahkan surat. Ya saya serahkan karena mereka masyarakat saya," kata Ade ditemui terpisah usai berorasi di hadapan massa buruh.
"Dalam situasi seperti ini kita diminta memilih, kan?" imbuh Ade ketika ditanya mengenai konsekuensi mengikuti demo.
Dalam kesempatan tersebut, Ade juga mengapresiasi aksi unjuk rasa yang dilakukan para buruh.
Sebab, aksi tersebut dilakukan secara santun dan tidak menimbulkan kerusuhan.
Sementara itu melansir informasi dari WartakotaLive.com, Moeldoko buka suara tanggapi penolakan UU Cipta kerja.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan, Omnibus Law UU Cipta Kerja merupakan upaya pemerintah agar Indonesia terus mengikuti kompetisi global.
Selain itu Moeldoko juga menyebutkan bahwa UU Cipta Kerja akan mengubah wajah rakyat Indonesia menjadi bahagia karena memiliki harga diri dan bermartabat.
"Wajah baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia di mana kita punya harga diri, punya martabat."
"Rakyat yang mempunyai daya saing, punya peluang dan karier, serta punya masa depan. Mau diajak bahagia saja kok susah amat," kata Moeldoko, Sabtu (17/10/2020).
(*)