Bagi Enin, kesulitan yang akan dihadapinya adalah hanya persoalan kebiasaan saja dan untuk itu, membutuhkan proses.
Sebab sebelumnya, masyarakat sudah biasa mendatangi langsung pameran seni.
"Kesulitan ya sebenarnya ada saja. Secara teknis, ini persoalan kebiasaan aja. Karena biasanya acara pameran atau seni rupa ini biasanya langsun ya secara fisik dan kemudian sekarang beralih ke ruang virtual," tutur Enin.
"Seiring berjalan waktu nanti bisa ditekankan ya untuk memperkuat sekaligus memperkaya platform digital ini. Tapi untuk saat sekarang semua pihak harus belajar dan menyesuaikan diri dengan apa dengan berbagai tantangan," sambungnya.
Untum mempermudah, Enin sendiri menyebut bahwa acara ini memberikan fitur obrolan.
"Pengunjung bisa bertanya jawab langsung melalui chatting whatsapp di Oppo Art Virtual 2020 ini, itu salah satu fitur yang menurut kami penting," imbuhnya.
Art Jakarta bangga bahwa inisiatif ini mendapatkan dukungan dari galeri-galeri seni rupa di Indonesia dan mancanegara. Total ada 13 galeri dan 16 kelompok seniman.
Untuk pecinta seni yang tertarik mencoba Oppo Art Jakarta Virtual 2020 bisa diakses di website resmi (artjakarta.com). (*)