Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menargetkan penurunan stunting mencapai 14 persen pada 2024 mendatang.
Hal itu mengacu pada visi dan misi Presiden Jokowi, guna mendorong upaya promotif dan preventif peningkatan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, peningkatan pengendalian penyakit, dan peningkatan sistem kesehatan.
“Penurunan stunting ditargetkan mencapai 14 persen pada tahun 2024, untuk mempercepat hal itu, peran kemitraan multisektoral sangat diperlukan,” jelas Terawan Agus Putranto dalam Webinar Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia yang diikuti Grid.ID, Rabu (21/10/2020).
Terawan menjelaskan dibutuhkan banyak peran dari Pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, dan media.
Baca Juga: Anti Memakai Masker Selama Pandemi Covid-19, Ahmad Dhani Berikan Pembelaan: Aku Ikut Pak Terawan
Berangkat dari hal tersebut, pencegana stunting dari lingkungan terdekat bisa mulai dilakukan.
Hal ini dijelaskan Dr. dr. Brian Sriprahastuti, Tenaga Ahli Utama Deputi III Kantor Staf Presiden, dalam acara yang sama.
“Ini adalah pesan kunci yang dengan konsisten dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting,” kata dr. Brian.
Hal-hal tersebut, antara lain:
Sanitasi:
- Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Buang air besar di jamban yang bersih dan sehat
Pola asuh:
- Remaja mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi
- Ibu hamil harus rutin memeriksakan kehamilan, minimal empat kali
- Bayi sampai usia 6 bulan hanya boleh konsumsi ASI saja
- Bayi baru lahir mendapatkan Inisisasi Menyusui Dini (IMD)
- Bayi mendapatkan ASI lanjutkan sampai dua tahun
- Bayi mendapatkan makanan pendamping ASI tiga kali sehari
- Imunisasi lengkap
- Rutin memeriksakan balita ke posyandu
- Membawa anak ke layanan pendidikan untuk stimulasi perkembangan
Pola makan
- Protein dari telur, ikan, daging, unggas, tahu, tempe, dan kacang-kacangan
- Buah-buahan segar
- Sayur-sayuran dan air putih
- Karbohidrat dari nasi, singkong, ubi, sagu, dan sebagainya.
(*)