Jang Ha Sung membuat pernyataan tersebut selama sesi audit parlemen terkait video menyusul laporan bahwa perusahaan logistik Tiongkok, Yunda Express, dan perusahaan lain telah memboikot pengiriman barang yang terkait dengan BTS.
Boikot itu terjadi setelah BTS menghadapi teguran online di Tiongkok awal bulan ini menyusul pernyataan anggotanya yang menghormati pengorbanan warga Korea Selatan dan Amerika selama Perang Korea.
Di mana pasukan Tiongkok bertempur untuk mendukung pasukan Korea Utara.
"Sehari setelah situasi terkait pertama kali dilaporkan di media, saya langsung berkomunikasi dengan pejabat tingkat tinggi di pemerintah Tiongkok," kata Jang Ha Sung, menekankan bahwa dia akan dengan serius mengawasi dan menanggapi perkembangan terkait.
Duta Besar menambahkan, kedutaannya juga telah berkomunikasi dengan perusahaan pengiriman paket dan otoritas bea cukai Tiongkok untuk memverifikasi fakta.
Setelah sesi audit parlemen, dia akan kembali mengangkat masalah tersebut dengan pejabat senior Tiongkok.
"Kami menanggapi dengan serius masalah ini karena ini adalah masalah yang sangat sensitif dan dapat melukai sentimen masyarakat di kedua negara," katanya.
"Karena ada laporan berita terkait lagi hari ini, kami melakukan panggilan telepon dengan kantor bea cukai Tiongkok, dan mereka mengatakan bahwa berita tentang BTS adalah rumor liar," tambahnya, merujuk pada spekulasi tentang pembatasan otoritas bea cukai pada impor barang terkait BTS.