Dr Andi menjelaskan akan adanya konsep ‘bubble’, yaitu dengan mengkarantina para atlet elite, mempersiapkan tempat latihan yang steril, latihan dengan menjaga jarak dan meminimalisir kontak atlet elite dengan pihak luar.
Tim medis juga akan melakukan skrining dan memonitor atlet elite mulai dari 14 hari sebelum Elita Race, agar tetap terjaga dalam kondisi sehat, fit dan mengurangi resiko-resiko cedera.
Tetapi tidak hanya atlet elite, skrining dan tes juga akan dilakukan kepada seluruh kru, tamu undangan dan tim pendukung yang hadir langsung di lokasi. Salah satu langkah untuk mencegah adalah melalui pemeriksaan tes swab yang akan dilakukan sebelum race dan setelah race.
Dengan diselenggarakannya Borobudur Marathon Radio Live kali ini, penyelenggaran berharap agar hal ini bisa menjadi bahan diskusi dan percontohan lomba lari di Indonesia di masa pandemi dan bersama-sama menjaga tren lari di Indonesia. Informasi lebih lanjut :
Paquita Ayu Ganis (Paquita) Event Officer Harian Kompas
Paquita.ayu@kompas.com
+6282226774727
Website: borobudurmarathon.co.id
Instagram: @borobudur.marathon | Twitter: borobudurmrthn |Facebook: Borobudur Marathon
(*)