Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tewasnya warga Dukuh Cendono Baru RT 004/ 007, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, berbuntut panjang.
Ya, tewasnya wanita berinisial YL (42) di dalam mobil Daihatsu Xenia itu sebenarnya sudah menemukan titik terang.
Namun, pihak keluarga kembali menuntut pihak kepolisian agar pelaku dihukum dengan ganjaran setimpal.
Mengutip dari TribunSolo.com, kasus yang menimpa YL akhirnya terbongkar setelah mobil Daihatsu Xenia yang terbakar itu dipergoki warga.
Ditemukan berada di dalam mobil Daihatsu Xenia dalam kondisi telentang dengan tangan terikat, tewasnya YL lantas menghebohkan warga sekitar.
Setelah diselidiki oleh Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP, akhirnya 2 pelaku pembunuhan sadis berhasil ditemukan dan diamankan.
Direktur reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Kombes Wihastono membenarkan penangkapan pelaku.
Di mana salah satu pelaku mengaku hanya membantu inisiatif dari pelaku utama.
"Pelaku inisial E atau Eko," kata dia saat dihubungi Kamis (22/10/2020).
Lebih lanjut, Kombes Wihastono mengatakan bahwa pelaku dan korban merupakan rekan bisnis.
Parahnya lagi, sebelum membakar YL di dalam mobil Daihatsu Xenia, pelaku rupanya telah menghabisi korban menggunakan linggis.
"Korban dibunuh di kandang ayam. Dipukul pakai linggis lalu dibakar," ujarnya.
Mengetahui motif dan pelaku pembunuhan, pihak keluarga korban mengaku sangat mengapresiasi gerak cepat pihak berwajib.
"Terima kasih kepada Bapak Kapolda, Bapak Kapolres Sukoharjo dengan secepat kilat bisa mengungkap pelaku dari peristiwa yang awalnya kita tahunya terbakarnya mobil istri saya."
"Alhamdulillah pelaku sudah terungkap," jelas suami Yulia, dr Achmad Yani di Sukoharjo, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com Jumat (23/10/2020).
Ya, Achmad Yani selaku suami korban YL atau Yulia mengaku sangat lega dengan penangkapan pelaku.
Baca Juga: Tewas Terbakar dalam Mobil di Sukoharjo, Siapakah Sosok YL, Wanita yang Disebut Kerabat Jokowi?
Namun, pria yang bekerja sebagai dokter spesialis saraf salah satu rumah sakit di Wonogiri mengaku tak terima dan mengharapkan pelaku dapat hukuman setimpal.
"Kalau saya pribadi terus terang saya tidak terima. Saya meminta pelaku dihukum mati. Itu permintaan saya," terang dia.
(*)